Oleh: MayaZ
Mereka datang, lagi
Satu-persatu menjatuhkan diri; menanggalkan baju yang dikenakan
Cebar-cebur; berenang di selokan,
Berselancar di kubangan lumpur,
Menggelitik mesin-mesin yang berjemuran,
Cekikikan di kendaraan yang berjajar rapi,
Berguling-guling di gundukan pasir dan perbukitan,
dan meleburkan diri ke tanah yang dipenuhi gambar ban-ban.
Mereka datang lebih banyak
Satu per satu menambah kecepatan ‘tuk jatuh; sambil berteriak kencang
Menyuarakan kegembiraan, bahwa senja suka berbasah-basahan
Sesekali udara juga saling berkejar-kejaran
meniup kencang rerumputan di pinggir pagar,
Dahan pohon di seberang jalan,
Kain lusuh yang dijemur dekat kubangan,
dan dua kaca jendela melukis garis tak beraturan.
Mereka, beramai-ramai kemari
Hampir satu jam, menghalangi pandangan perempuan di dalam ruangan
Mojokerto, 22 Januari 2018
Bisumu
Hari ini aku menanyakan kabarmu
Sang empat bulan tanpa rupa
Bisu
Bisu yang membuat kepala bergeleng-geleng
Bisu yang menyayat-nyayat tubuh berbaju
Bisu yang mengocak isi perut
Bisu yang mengoyak isi rongga dada
Duh!
Hari ini aku menanyakan kabarmu!
Aku, menggelepar-gelepar
Mojokerto, 25 Januari 2018
Penulis adalah seorang perempuan pegiat seni teater dan sastra di Surabaya.