Kau bilang pembangunan untuk kami
Menolak takdir mengubah nasib
Kami pun mengangguk berkali-kali
Menaruh nasib pada sejuta asa
Kau bilang pembangunan berasaskan nilai
Tapi tiap kali melanggar atas nama kami
Menghapus jejak kaki kami
Menulis di atas pasir disapu ombak
Kau bilang kita hidupkan budaya
Agar kita mengakar pada tanah
Namun kami tercerabut
Disapu tsunami kapitalisme merenggut
Sampai ke akar
Kau bilang reformasi menciptakan langit baru
Dan bumi akan menumbuhkan padang hijau
Namun kami menunggu memetik langit tak terpetik
Demokrasi meranggas di atas bumi berpijak
Kau bilang kata-kata tak terbilang
Pada kami yang lelah menghitung yang tak terbilang
Terhanyut air menuju laut yang menghilang
Bersama deburan ombak memukul balik
Penulis : Erik Widiarmoko