actasurya.com – “Jangan sering keluar malam, karena angin malam itu jahat,” kata orang tua yang sering kita dengar apabila kita keluar saat larut. Benar kah demikian? Seberapa besar resiko angin malam terhadap kesehatan?
Kesehatan adalah harta yang paling berharga, itulah ungkapan umum mengenai kesehatan. Berbicara mengenai kesehatan memang selalu punya daya tarik sendiri. Ada aturan-aturan yang harus diikuti ketika ingin menjaga kesehatan, salah satunya dengan tidak terlalu sering keluar malam.
Orang yang suka keluar malam hari dan tidur larut malam akan kekurangan istirahat. Hal itu karena tidur malam berperan penting dalam memulihkan kondisi tubuh yang kelelahan sepanjang hari. Orang yang kurang tidur, pada siang hari akan merasa letih sehingga mengurangi produktifitas.
Tidur juga berguna untuk mempertahankan daya tahan tubuh agar tetap optimal, sehingga tubuh tahan terhadap penyakit. Itulah mengapa terjaga pada malam hari dan terkena angin malam, sudah pasti membuat tubuh lebih rawan mengalami gangguan kesehatan. Larut malam umumnya terhitung pada pukul 23.00 – 04.00.
Dilansir dari halosehat.com, angin malam memiliki potensi membahayakan tubuh khusunya pada sistem pernapasan. Penyakit yang dapat menyerang tubuh kita adalah penyakit pneoumonia, asthma, gangguan persendian dan resiko penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (Ispa).
Mengapa demikian? Angin malam itu lebih lembab karena banyak mengandung uap air, ini yang dapat menimbulkan penyakit pada sistem penapasan. Udara malam juga lebih kotor, apalagi didaerah pinggir jalan yang padat kendaraan.Karena pada malam hari, pohon tidak menghisap Co2 kendaraan, melainkan justru mengeluarkan Co2.
Tapi di jaman seperti ini tak sedikit pula orang-orang –khususnya para kawula muda— yang menghabiskan waktunya pada malam hari. Alasannya pun beragam seperti nongkrong bareng teman, hangout sampai larut malam dan juga pulang dari bekerja.
Namun di sisi lain, banyak pemuda yang berpendapat bahwa nongkrong sampai larut malam memunculkan banyak inspirasi. ”Suasana malam itu cocok bikin lagu. Apalagi waktu kita galau pasti inspirasi itu muncul,” kata Tommy Wilianto, salah satu remaja yang sering keluar malam.
Berbeda dengan Tomy, Aodra Pratiwi tak suka menghabiskan waktu sampai larut malam. ”Paling malam pulang main, ya jam 10. Kalau malam-malam dampaknya bagi kesehatan juga gak baik,” ujar Aodra.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Virunika Firdaus. ”Dulu pernah pulang main sampai malam. Awalnya gak apa-apa tapi paginya serasa masuk angin,” tuturnya.
Mengutip lagu dari Roma Irama: “Begadang jangan begadang kalau tiada artinya. Begadang boleh saja kalau ada perlunya.” Kutipan lagu tersebut mengajarkan bahwa begadang itu boleh asal ada perlunya. Sesuatu yang dilarang pasti punya maksud dan tujuan yang baik. Begitu pun dengan larangan untuk tidak terlalu sering keluar malam.
Berikut beberapa tips jika ingin menghabiskan waktu di malam hari:
- Gunakanlah jaket atau pakaian yang tebal untuk melindungi tubuh Anda, terutama bagian dada, dari hembusan angin malam yang dingin.
- Minimalkan berkendara sepeda motor di malam hari. Apabila harus melakukannya, Anda harus menggunakan perlindungan seperti; masker wajah, helm dan jaket.
- Jangan lupa untuk selalu mengoleskan lotion anti nyamuk agar Anda terhindar dari gigitan nyamuk pembawa penyakit berbahaya.
- Jika tubuh Anda sedang lemah, maka usahakan untuk tidak keluar malam hari kecuali terpaksa.
Berikut tips-tips yang dapat diaplikasikan saat keluar malam. Tapi lebih baik jika keluar malam hanya dalam keadaan terdesak dan memang lagi ada perlu saja. Kesehatan tak dapat ditukar dengan apapun, maka mari jaga kesehatan selagi mampu. (N/F : Darso, Ardini/Google)