Actasurya.com – Saat ini masyarakat dunia tengah menghadapi pandemi virus yang berasal dari negeri tirai bambu, yakni Coronavirus Disease (Covid-19) atau yang lebih sering disebut virus Corona. Virus ini telah memasuki Indonesia pada awal Maret lalu dan hingga Sabtu, (28/3) tercatat ada 1.046 kasus positif Covid-19 yang tersebar di 28 provinsi.
Hal inilah, yang membuat pemerintah memberlakukan adanya Social Distancing, atau menjaga jarak sosial, dengan tidak berkerumun dan berpergian. Dari adanya anjuran ini, maka tak heran perguruan tinggi meliburkan mahasiswanya, tetapi tetap menjalankan pembelajaran melalui SFH (Study From Home).
Tak hanya itu, pemerintah kian memperketat warganya agar lebih sering berkegiatan dirumah, hingga kini beberapa kantor telah tutup dan memberlakukan sistem WFH (Work From Home). Hingga menutup tempat yang dirasa sebagai tempat berkumpulnya banyak orang, seperti tempat wisata ataupun restoran.
Walau begitu, sebagian masyarakat masih ada yang “bandel” ya benar mereka tidak belajar disekolah, tetapi masih berkeliaran bebas bermain di luar rumah. Hal-hal seperti inilah, yang membuat mudah menular kepada orang lain. Bukan hanya itu, kian hari banyak berita atau info yang menambah kekhawtiran masyarakat. Seperti adanya isu, bila virus tersebut sengaja disebar melalui udara oleh salah satu negara ke Indonesia.
Maka dari itu, kita harus lebih bisa memilah informasi yang didapat dan tak langsung percaya, dengan mudah menyebar teror, hingga menimbulkan ketakutan. Agar tak terlalu dirundung rasa khawatir, kita dapat membantu para tenaga medis dengan ikut menjaga kesehatan diri sendiri dan orang sekitar.
Seperti yang dilihat oleh Erisa Zulfiyah mahasiswa jurusan analisis kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, bahwa kini garda terdepan yaitu tenaga medis tengah kewalahan menangani pasien positif ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Maka dari itu, butuhnya relawan yang biasa diambil dari mahasiswa kesehatan dapat meringankan beban mereka.
“Biasanya mereka membantu, dengan bergerak di masyarakat. Seperti menyeprotkan desinfektan, bagi-bagi masker, tes suhu pake alat otomatis, promkes(promosi kesehatan),” ujar Risa sapaan akrabnya, ketika di wawancarai melalui via whatsapp (27/03).
Sekarang kita saling menguatkan dan memberikan semangat dari keadan tak terduga ini.Bukan malah memperburuk keadaan, dengan menyebarkan informasi yang belum benar pemberitaannya. Namun, sebaiknya kita harus percaya dan yakin bahwa kejadian ini akan segera berakhir.
Hal tersebut, juga diharapkan oleh Erisa semester 4, prodi Teknik Laboratorium Medis ini, ia beharap semoga Covid-19 segera berlalu dan semuanya segera membaik berjalan seperti biasanya.
“Tetap semangat sebagai garda terdepan hanya Allah yang bisa membalas kebaikan dan ketulusan kalian, dan bagi yang gugur karena terpapar pandemi Covid-19 kalian mendapat pahala mati syahid,” tutupnya. (N/F: Frd/Google.)