Actasurya.com – Jelang aksi besar-besaran oleh massa dan mahasiswa se-Surabaya, diantaranya penolakan RUU KUHP dan UU KPK di Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, salah satu anggota Tim SAR memberikan rahasia bagaimana penanganan jika terkena gas air mata.
Ari Bekti, mantan anggota pemadam kebakaran Surabaya, menjelaskan selain pasta gigi, ternyata Hidrogen Peroksida bisa mengatasi perih akibat terkena gas air mata, jika nantinya aksi massa dan mahasiswa terjadi ricuh.
“Hidrogen Peroksida bisa mengurangi perih di mata saat terkena gas air mata, yakni dengan cara disemprotkan pada bagian mata yang terpapar secara merata hingga perih berangsur menghilang,” ujarnya.
Tembakan gas air mata seringkali digunakan untuk meredam serta membubarkan aksi massa. Efek yang dirasakan bagi yang terkena gas air mata umumnya rasa perih dan iritasi bila mengenai selaput mata, juga menyebabkan sensasi menyengat pada kulit.
Secara umum ada tiga jenis gas air mata, CN (2-chloroacetophenone), CS (o-chlorobenzylidene malonitrile), dan OC (oleoresin capsicum). Ketiganya merupakan agen atau zat efektif untuk lakrimasi atau membuat mata menjadi berair, di mana kondisi tersebut bisa timbul 20-60 detik setelah terpapar.
Melansir dari suara.com, ternyata masih banyak berkembang cara perlindungan dari gas air mata, yang beberapa termasuk mitos sementara beberapa fakta. Berikut beberapa mitosnya:
- Mitos: Rendam kain atau bandana dalam cuka sari apel dan tutupi mulut Anda dengan erat.
Fakta: Asam yang terkandung di dalam cuka tidak menyediakan cukup perlindungan untuk melawan gas air mata. - Mitos: Lumuri jeruk nipis atau jus lemon di bagian dalam kain dan tutupi mulut dengan erat
Fakta: Seperti prinsip cuka sari apel, tetapi ini harus dihindari. - Mitos: Oleskan pasta gigi di bawah mata
Fakta: Karena gas air mata, yang termasuk dalam RCA (Riot Control Agents), dan pasta gigi dibuat dari berbagai bahan kimia serta menggunakan berbagai metode pembuatan, hampir tidak mungkin memprediksi reaksi yang akan terjadi. - Mitos: Mengendus bawang yang baru dipotong
Fakta: Mengendus dan mendekatkan bawang yang telah dipotong ke mata tidak akan mengurangi iritasi akibat gas air mata.
Hal yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan masker gas dan kacamata.
Jika tidak memilikinya, tutup mulut dan hidung Anda dengan kain atau gunakan bagian dalam pakaian Anda untuk melindungi jalan napas (bagian luar pakaian kemungkinan terkontaminasi).
Selain itu, Ari Bekti juga mengingatkan perihal ini ke wartawan yang meliput kegiatan aksi jika ricuh nantinya, “utamakan safety first dulu, pakai topi, bandana atau buff, agar nanti jika terkena lemparan gas air mata bisa sedikit mengatasi efeknya,” tutupnya. (N/F: Alf/Google)