actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook Twitter Instagram
TRENDING
  • Stikosa-AWS dan YDSF Adakan Workshop, Tingkatkan Kreativitas Menulis dan Memotret
  • Pelantikan Ketua Stikosa-AWS 2023-2027, Siap Tambahkan Program Studi Baru
  • Mahasiswa Stikosa-AWS Gelar ‘Wani Lokal’ Gandeng Pelaku UMKM di Surabaya
  • Delapan Mahasiswa Stikosa-AWS Peroleh Bantuan Biaya Riset hingga UKT dari Beasiswa BRIN
  • “Atas Nama Tanah Pakel” Kilas Balik Bentuk Perlawanan Warga Pakel Mencari Keadilan
  • HJKS Surabaya ke-730, Mengusung Tema “Puspawarni Indonesia’’
  • Pelatihan Juleha Surabaya: Tingkatkan Pemahaman Fiqih dan Keterampilan Untuk Qurban yang Berkualitas
  • Mahasiswa Stikosa-AWS Adakan Pelatihan Strategi Komunikasi Kampung Wisata Lewat Program KKL
Facebook Twitter Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»BERITA»Terkena Gas Air Mata, Berikut Cara Mengatasinya
BERITA

Terkena Gas Air Mata, Berikut Cara Mengatasinya

redaksiBy redaksi25 September 2019Updated:26 September 2019Tidak ada komentar2 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Actasurya.com – Jelang aksi besar-besaran oleh massa dan mahasiswa se-Surabaya, diantaranya penolakan RUU KUHP dan UU KPK di Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, salah satu anggota Tim SAR memberikan rahasia bagaimana penanganan jika terkena gas air mata.

Ari Bekti, mantan anggota pemadam kebakaran Surabaya, menjelaskan selain pasta gigi, ternyata Hidrogen Peroksida bisa mengatasi perih akibat terkena gas air mata, jika nantinya aksi massa dan mahasiswa terjadi ricuh.

“Hidrogen Peroksida bisa mengurangi perih di mata saat terkena gas air mata, yakni dengan cara disemprotkan pada bagian mata yang terpapar secara merata hingga perih berangsur menghilang,” ujarnya.

Tembakan gas air mata seringkali digunakan untuk meredam serta membubarkan aksi massa. Efek yang dirasakan bagi yang terkena gas air mata umumnya rasa perih dan iritasi bila mengenai selaput mata, juga menyebabkan sensasi menyengat pada kulit.

Secara umum ada tiga jenis gas air mata, CN (2-chloroacetophenone), CS (o-chlorobenzylidene malonitrile), dan OC (oleoresin capsicum). Ketiganya merupakan agen atau zat efektif untuk lakrimasi atau membuat mata menjadi berair, di mana kondisi tersebut bisa timbul 20-60 detik setelah terpapar.

Melansir dari suara.com, ternyata masih banyak berkembang cara perlindungan dari gas air mata, yang beberapa termasuk mitos sementara beberapa fakta. Berikut beberapa mitosnya:

  1. Mitos: Rendam kain atau bandana dalam cuka sari apel dan tutupi mulut Anda dengan erat.
    Fakta: Asam yang terkandung di dalam cuka tidak menyediakan cukup perlindungan untuk melawan gas air mata.
  2. Mitos: Lumuri jeruk nipis atau jus lemon di bagian dalam kain dan tutupi mulut dengan erat
    Fakta: Seperti prinsip cuka sari apel, tetapi ini harus dihindari.
  3. Mitos: Oleskan pasta gigi di bawah mata
    Fakta: Karena gas air mata, yang termasuk dalam RCA (Riot Control Agents), dan pasta gigi dibuat dari berbagai bahan kimia serta menggunakan berbagai metode pembuatan, hampir tidak mungkin memprediksi reaksi yang akan terjadi.
  4. Mitos: Mengendus bawang yang baru dipotong
    Fakta: Mengendus dan mendekatkan bawang yang telah dipotong ke mata tidak akan mengurangi iritasi akibat gas air mata.
    Hal yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan masker gas dan kacamata.
    Jika tidak memilikinya, tutup mulut dan hidung Anda dengan kain atau gunakan bagian dalam pakaian Anda untuk melindungi jalan napas (bagian luar pakaian kemungkinan terkontaminasi).

Selain itu, Ari Bekti juga mengingatkan perihal ini ke wartawan yang meliput kegiatan aksi jika ricuh nantinya, “utamakan safety first dulu, pakai topi, bandana atau buff, agar nanti jika terkena lemparan gas air mata bisa sedikit mengatasi efeknya,” tutupnya. (N/F: Alf/Google)

actasurya.com Aksi tolak RKUHP Cara menangani gas air mata mahasiswa aws turun aksi Mitos dan fakta gas air mata Safety gas air mata
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website

Related Posts

Stikosa-AWS dan YDSF Adakan Workshop, Tingkatkan Kreativitas Menulis dan Memotret

12 September 2023

Pelantikan Ketua Stikosa-AWS 2023-2027, Siap Tambahkan Program Studi Baru

10 Agustus 2023

Mahasiswa Stikosa-AWS Gelar ‘Wani Lokal’ Gandeng Pelaku UMKM di Surabaya

4 Agustus 2023

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook Twitter Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.