actasurya.com – Mengenakan topi koboi dipadukan dengan kemeja motif batik hasil karya sendiri, tak lupa dipakainya sepasang sepatu yang menutupi jari-jari kakinya. Polesan cat bermotif garis berwarna merah putih menutupi seluruh wajahnya. Serta bergaya diam bak patung di atas becak tua miliknya. Begitulah potret Mardi kala itu.
Pria yang kerap disapa Mahdi Becak ini, awalnya seorang tukang becak keliling. Dirinya mengatakan, bahwa ia baru dua tahun menjalani lakon sebagai patung ini. “Awalnya saya coba-coba mbak, saya konsultasi ke temen-temen dikasih tau di youtube kalau sekarang lagi musim jadi patung kayak gini,” cakapnya.
Ia juga mengatakan, sebelum berprofesi menjadi patung, dulunya sering membaca puisi. Ia membacakan beberapa puisi di hari Minggu, saat Car free day berlangsung di Taman Bungkul Surabaya. Dari kegiatan tersebut, banyak masyarakat yang melemparinya dengan uang. Uang hasil baca puisi itu tak ia pergunakan sendiri, lantas untuk membeli buku dan membagikan ke kerabat becaknya. “Kemarin saya sudah beli 99 buku bacaan, 99 teka teki silang dan 99 alat tulis,” kata Mahdi.
Saat menceritakan tentang dirinya, pria bertubuh kurus itu mengatakan bahwa ia hanya menempuh pendidikan hingga SMA. “Saya dulu cuman sampai kelas 3 SMA mbak, itupun nggak lulus. Satu minggu sebelum ujian, saya di drop out dari sekolah karena gak mampu bayar biaya ujian,” imbuhnya. Walaupun demikian, Mahdi tak patah semangat.
Anak dari pasangan tukang kayu dan ibu rumah tangga ini tetap giat membaca. Baginya, walaupun ia tidak bisa lagi mengemban ilmu di dunia pendidikan, namun ia bisa bersekolah dari banyak membaca buku. “Saya suka membaca buku, puisi, saya juga sering main-main ke perpustakaan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surabaya,” tutur pria paruh baya ini.
Mahdi sangat terinspirasi oleh Chairil Anwar, menurutnya sosok Chairil masih muda dengan segudang karya puisi yang sudah melegenda. Mahdi bercertia bahwa dirinya juga ikut aktif menghelat acara baca buku di depan kantor DPRD Surabaya bersama kawan-kawannya.
Di penghujung ceritanya, Mahdi mengatakan ia tak akan berhenti dan terus berkomitmen mengajak masyarakat agar gemar membaca buku. “Semoga dengan apa yang saya lakukan selama ini bisa membuat masyarakat tergugah untuk rajin baca buku,” tutupnya. (N/ F : Kikik, Sasa)