Actasurya.com – Begitu banyak media yang digunakan untuk menyampaikan sebuah berita, mulai dari media cetak maupun elektronik yang salah satunya adalah media radio. Meskipun umumnya masyarakat lebih memilih mencari informasi melalui sosial media, radio masih eksis di tengah masyarakat bersama pendengar setianya.
Setiap media tentunya punya daya tarik tersendiri, tak terkecuali radio yang menampilkan penyiar yang akan menemani para pendengar, meskipun sebatas berbicara di depan mikrofon, seseorang yang menjadi penyiar radio juga harus menguasai banyak keterampilan.
Penyiar atau announcer harus bisa membangun branding diri ke pendengarnya. Mulai dari cara penyampaian informasi dengan pelafalan kata yang jelas,pembawaan yang menarik melalui suara, selain itu penyiar harus up to date terhadap perkembangan trend dan isu terkini.
Walaupun kenyataannya mereka tidak terlalu suka dengan trend tersebut, seperti yang disampaikan oleh Anugrah Muhammad salah satu penyiar di Radio EBS Fm yang kerap dipanggil Nugi ini.
“Sebenarnya, saya tidak terlalu suka dengan musik K-Pop ( Korean Pop ), tetapi pernah saya coba beri informasi tentang genre musik itu dan ada satu pendengar yang request, biar terus nge-infokan perkembangan musik K-Pop, sampai saat ini saya infokan, biar pendengar saya senang,” ceritanya.
Sebagian besar ‘jualan’ utama radio adalah musiknya, namun yang ditunggu oleh pendengar radio adalah penyiarnya, di situlah penyiar harus membangun chemistry dengan para pendengarnya, karena itulah yang membedakan radio dengan sekedar mendengarkan musik saja, seperti yang disampaikan oleh Renita salah satu penyiar di M Radio Surabaya.
“Adanya penyiar itu sebagai nilai human–nya, dimana antara si pendengar dan penyiar memiliki sebuah ikatan perasaan,” tuturnya.
Dalam membangun chemistry antara penyiar dengan pendengar, dalam workshop bertajuk Announcer ini, pihak penyelenggara ingin membagikan secara luas, kalau menjadi penyiar itu tidaklah mudah. Dimana kebanyakan orang menganggap penyiar hanya cuap-cuap, seperti yang di paparkan oleh Habib Syahrul, selaku ketua pelaksana Workshop Announcer dengan venue di M Radio Surabaya tersebut.
“Tujuan utama kita adalah memberitahukan kepada kalangan umum, kalau menjadi penyiar itu tidaklah mudah, mereka harus banyak menguasai beberapa keahlian atau teknik dan gak hanya sekedar ngomong, tetapi juga harus bisa membangun chemistry kepada pendengar,” tutupnya.
(N/F : Jelita/Erik)