Actasurya.com – Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah 2019 sudah di depan mata, waktu berkumpul dengan keluarga pun semakin dekat dan momen mudik selalu menjadi penantian. Pemudik dapat dijumpai saat H-7 lebaran, mulai dari pekerja hingga mahasiswa mulai beranjak pulang ke kampung halaman dengan berbagai macam transportasi umum.
Salah satunya Alifia Widya, mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS), asal Jayapura ini berbagi tips mudik yang bisa dicontoh oleh mahasiswa lainnya. Mulai dari membeli tiket transportasi jauh-jauh hari agar mendapatkan harga murah sekaligus berangkat dan pulang.
“Tiket pesawat tidak bakal kehabisan, tetapi harga semakin menaik ketika mendekati hari lebaran. Berbeda dengan tiket kapal, sudah pasti dikatakan kalau mendapat tiket, akan tetapi perbedaannya adalah tidak mendapat tempat duduk. Jadi harus rebutan sesama penumpang lainnya,” kata perempuan yang kerap di sapa Alif.
Kemudian, perihal barang bawaan yaitu, Alif menyusun baju dengan dimasukkan wadah plastik dengan perekat.
“Mulai dari baju, celana hingga kerudung, akan dijadikan satu ke dalam plastik. Nanti baju hari kedua akan berlaku sama. Ini sebenarnya ribet, tapi menurutku hal yang mudah. Biasanya kan kalau orang lain, bajunya digulung. Nanti akhirnya juga bajunya jadi kusut,” jelas dia.
Selain itu, ia juga memberi tips agar pemudik memastikan semua barang bawaan tidak ada yang tertinggal.
Bagi mahasiswi yang mudah tergesa-gesa seperti Alif, barang wajib sudah siap sejak empat jam sebelum keberangkatan agar tidak ada yang tertinggal. Pasalnya, ia pernah mengalami ketinggalan barang di rumah.
Tak hanya mempersiapkan semua barang agar tak tertinggal di rumah, tetapi selama perjalanan pun harus hati-hati terhadap sekitar.
“Dulu aku pernah mau ke kamar mandi, lalu barang yang isinya makanan aku titipin ke orang asing. Setelah aku sampai di tujuan, eh kuenya hilang dua. Harus hati-hati juga sih,” cerita perempuan berambut keriting itu.
Saat perjalanan mudik, rasa bosan akan menyelimuti perjalanan. Terlebih ia membutuhkan waktu hingga dua hingga tiga hari untuk sampai di rumah.
Namun, gadis berkacamata ini menyiasatinya dengan membawa novel untuk menemaninya di kala perjalanan.
Jika bepergian sendirian, ia menyarankan agar lebih berbaur ke sekitar. Agar dapat membantu satu sama lain ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Terkadang aku ketemu ibu yang bawa anaknya, aku ikut jagain anaknya. Nanti ada timbal baliknya gitu, lho,” kata dia.
Sementara itu, mahasiswa semester enam, Nungky Amalia asli Nganjuk ini memberikan tips untuk mahasiswa yang mudik sendiri untuk tidak membawa barang banyak. Ia yang mudik menggunakan kereta api mengatakan, agar tidak ‘ribet’ saat naik atau turun kereta.
“Tips kedua, usahakan bawa bekal buat buka puasa dari rumah atau kos biar hemat. Karena makanan di stasiun mahal untuk kantong anak kos,” ujar wanita yang suka memakai topi.
Bagi pemudik menggunakan kereta api lokal, ia menyarankan agar membeli tiket H-7 keberangkatan.
“Harus begadang beli tiket online biar dapat tiket tempat duduk,” kata dia.
Tips yang terakhir ala Nungky, yaitu menjaga kesehatan. Terlebih untuk pemudik perjalanan jauh.
“Yang mudik naik kendaraan umum jaga barang-barang bawaan, tetap waspada dengan orang-orang sekitar biar tetap aman,” tutupnya. (N: sla,est)