Actasurya.com – Dalam rangkaian acara peringatan Dies Natalis Stikosa AWS yang ke 54, 11 november 2018 kemarin, sekolah ilmu komunikasi yang dinaungi Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur ini mengadakan kuliah umum bersama Reino Barack, Direktur Utama PT. Rizki Bukit Sinema yang bergerak dibidang rumah ide atau konseptor, dimana perusahaan tersebut banyak bekerja atas dasar ide-ide kreatif.
Dalam kuliah tamu yang bertajuk “Tantangan Media di era Konvergensi Media,” Acara yang diselenggarakan Selasa (13/11) kemarin, Reino memberikan penjelasan jika persaingan bisnis media konvensional dengan bisnis media digital kini sedang berkembang di Indonesia. Biaya iklan di platform lebih murah dari media televisi khususnya. “Jika di televisi biaya iklan itu 60 hingga 80 juta per 30 detik, maka di digital platform seperti Go-Jek, Tokopedia dan lainnya itu hanya 10 juta per 30 detiknya,” jelasnya.
Jika berbicara mengenai Start Up, Reino Menjelaskan tak semua Start Up itu berhasil dengan goalsnya masing-masing. Seperti yang pernah ia bangun, yaitu Rakuten bisnis yang bergerak di bidang e-commerce tetapi sudah gulung tikar karena tidak berhasil.
“Meskipun penjualannya setiap bulan bisa mencapai 7 sampai 9 milyar tetap tidak bisa menutupi kekurangan, kalau bisnis digital itu sangat riskan apalagi jika belum pasti sumber pendanaannya dari mana,” ujar Reino saat menyampaikan materi.
Reino Barack adalah sosok dibalik terciptanya serial Satria Garuda Bima X, serial tokusatsu Indonesia di MNC Media, terciptanya tokoh hero ini atas dasar keprihatinannya terhadap dunia pertelevisian Indonesia, terutama sebagai tayangan untuk rentang usia anak-anak yang tujuannya adalah mendidik.
Sebelum mengakhiri kuliah umum Ia berpesan jika kita ingin memulai usaha, maka harus sesuai apa yang kita sukai. “Jangan sampai menyentuh bisnis yang tidak sesuai dengan passion kita, karena bahaya untuk diri kita sendiri, yang pertama kita akan gampang tertipu dan yang kedua kita nanti akan binggung tujuan bisnis ini itu apa, “ tutupnya. (N/F: Hanim)