Actasurya.com – Dari sederet proses penilaian yang telah dilakukan oleh pansel, panelis, senat, hingga yayasan, muncul nama Prida Ariani Ambar Astuti sebagai ketua baru Stikosa-AWS periode 2019-2023. Namun ada yang berbeda dari terpilihnya orang nomor satu di Stikosa-AWS periode ini, di mana ia bukan berasal dari orang dalam, yang pernah mejadi dosen ataupun karyawan di Stikosa-AWS.
Perihal tersebut, Ismojo Herdono selaku ketua Stikosa periode lalu berpendapat, bahwa hal itu tak menjadi masalah besar, “Asalkan ketua yang baru ini mau mengamati keadaan Stikosa saat ini, terutama jenjang pendidikannya sudah S3, jadi menurut saya ia seharusnya sudah tahu bagaimana langkah untuk Stikosa kedepannya,” ujar Ismojo saat ditemui usai acara pelantikan.
Selama menjabat dua periode menjadi ketua Stikosa-AWS, mantan Kepala Biro SCTV ini merasa bangga, karena telah dipercaya menjabat ketua selama dua periode yakni 2011- 2014 dan 2015- 2019. “Ya semua keberhasilan selama ini merupakan hasil kerja dari seluruh lapisan warga Stikosa-AWS, tak terkecuali alumni,” ucapnya.
Namun di balik itu semua, ia mengaku dalam masa kepemimpinannya masih banyak hal yang harus dibenahi, “Dari keberhasilan itu, saya mengaku masih banyak kekurangan yang berasal dari saya sendiri, dan itu yang saya akan perbaiki,” imbuhnya.
Tak hanya itu Ismojo mengaku banyak pekerjaan yang belum tuntas selama masa jabatannya, diantaranya belum terealisasinya program E-Learning hingga Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dalam akreditasi kampus. “Ya, saya harap ketua yang baru ini nanti bisa melanjutkan tugas estafet ini,” pesannya.
Ia menambahkan harapan untuk ketua baru yang telah terpilih saat tahun ini, agar bisa mempertahankan ciri khas yang dimiliki oleh Stikosa-AWS. “Saya tahu per individu itu berbeda-beda cara memimpinya, jadi saya ingin dari ketua terpilih, saya berharap mulai dari strateginya nanti bisa membuat Stikosa lebih baik lagi,” harapnya.
Tanggapan Ketua Yayasan Atas Pelantikan Ketua Stikosa yang baru
Imawan Mashuri selaku ketua Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT), memberikan komentar terkait jalannya pemilihan ketua Stikosa-AWS periode 2019-2023. Imawan sendiri mengatakan, jika proses penyeleksian tersebut dilakukan oleh tim seleksi yang professional, dianggotai panelis antara lain, Tatik Suryani, Errol Jonathan dan Anom Surahno, sementara untuk senat akademik dipimpin langsung oleh Mucholil.
“Yang memilih dari tim penyeleksi bukan Yayasan, dibentuknya tim penyeleksi ini mengundang tokoh-tokoh yang kredibel di bidang itu. Dari beberapa tahap, muncul penilaian dari tim penyeleksi, dari sana keluarlah nama Bu Prida sebagai ketua baru,” ujar Imawan.
Imawan tak banyak menyoroti perihal pemilihan ketua di Stikosa-AWS, ia lebih fokus kepada visi-misi yang dibawa oleh Prida, karena ia merasa bahwa yayasan membutuhkan model pendidikan yang aktual dan relevan.
“Menurut saya jika visi-misi yang dibuat oleh Bu Prida itu sangat perfect. Bahkan mulai dari senat, tim penyeleksi, yayasan semuanya setuju dengan visi-misi tersebut. Karena dianggap objektif dan cocok digunakan di Stikosa-AWS ini,” ujarnya.
Bahkan jika menyoroti secara intelektual pun, Imawan berujar jika Prida sangat meyakinkan. Hal tersebut dapat dilihat dari riwayat pendidikannya, mulai dari S1 Universitas Airlangga, S2 Universitas Indonesia, dan S3 dari North-Eastern Hill University.
Ia berpendapat jika lulusan komunikasi dari India akan melahirkan orang komunikasi yang handal. Pria berkacamata itu menginginkan dari jenjang pendidikan yang Prida tempuh, bisa diimplementasikan di Stikosa-AWS, guna membentuk karakter mahasiswa AWS menjadi lulusan ilmu komunikasi yang handal.
Ia juga menambahkan, seleksi terbuka di periode kali ini yang menghadirkan calon ketua dari luar AWS, merupakan kebutuhan kampus akan perubahan yang mendasar. “Karena yayasan sendiri sudah menduga, saat ini kita terjebak dengan rutinitas yang dulu-dulu. Itu sebabnya kita melakukan penyeleksian terbuka. Kita harap orang yang dari luar pun bisa membawa perubahan besar bagi Stikosa-AWS,” terangnya.
Komentar Ketua Yayasan Soal Kinerja Ismojo Selama Dua Periode
Menurut Imawan, Ismojo sudah berhasil membangun eksistensi bagi Stikosa-AWS selama masa jabatannya. Tetapi untuk kepentingan masa depan memang saatnya harus ada perubahan, mulai dari hal administrasi yang harus ditingkatkan lagi, serta hal akademik yang harus relevan dan aktual.
“Saya menginginkan lulusan dari Stikosa ini melahirkan banyak tokoh-tokoh penting di masyarakat seperti dahulu. Tapi selama delapan tahun Ismojo menjabat, yayasan belum menemukan itu. Saya mewakili yayasan, berharapa lulusan dari Stikosa -AWS ini memiliki standar yang mumpuni, baik soft skill maupun hard skill .Setidaknya Stikosa mampu melahirkan tokoh milineal yang kompetitif dan modern, mampu bersaing dengan baik,” tegasnya.
Respon Ismojo Atas Pernyataan Ketua Yayasan
Mengenai pernyataan ketua yayasan, yang mengatakan jika selama masa kepemimpinan dirinya belum bisa melahirkan banyak tokoh penting di masyarakat. Ia pun memberi tanggapan perihal itu. “Semuanya masih butuh proses. Era-nya pun berbeda,tetapi masih ada beberapa alumni yang sudah menduduki posisi penting diluar sana. Salah satunya Rista Dwi Jayanti yang menjadi presenter Inews Tv dan seputar indonesia di RCTI,” terangnya.
Tak hanya itu ia pun juga beranggapan bila hal ini terjadi karena dunia wartawan dulu tak seperti sekarang. “Profesi wartawan, tidak seperti era yang dulu. Apalagi dengan munculnya citizen journalism membuat semua orang bisa menjadi wartawan,” tandasnya. (N:F: Alf,Luq,Jel)