Irisan daging agak tebal, berbentuk kotak, kadang terasa alot ketika digigit, bukanlah hal baru bagi pecinta rawon. Namun, Anda tidak akan merasakan itu jika Anda mengunjungi depot Rawon Pak Pangat.
Ya, empal suwir inilah yang menjadi andalan di depot yang berada di Ruko Lotus Jl. Ketintang Baru Selatan 1/15, Surabaya. Daging yang dijadikan empal pun hanya dari bagian paha saja. “Karena daging yang rasanya enak cuma paha,” jelas istri pemilik depot, Pangat.
Empal yang sudah direbus sampai empuk, direndam dengan air asem kawak (matang) dan gula merah. Kemudian, empal dibumbui dengan kunir, laos, daun jeruk, bawang putih, jinten, dan ketumbar yang sudah dihaluskan terlebih dahulu. Setelah bumbu meresap, empal ditumbuk sampai menjadi suwiran-suwiran daging, hampir mirip abon yang kemudian digoreng. “Tidak ada yang istimewa dari bumbu dan pengolahannya. Kami menggunakan bumbu yang umum saja,” ungkapnya sambil tersenyum.
Dari kuahnya pun, rawon Pak Pangat ini tak terlalu encer dan kental. “Nanti kalau terlalu encer rasanya aneh. Dan kalau terlalu kental rasanya pekat. Jadi dibuat sedang saja,” papar pemilik depot yang berdiri sejak tahun 1960.
Lagi-lagi tidak ada resep rahasia yang digunakan dalam mengolah makanannya. Untuk kuahnya, depot ini hanya menggunakan bumbu-bumbu biasa seperti kluwek, daun sere, bawang putih, ketumbar, kemiri dan kunir yang digiling.
Salah satu menu rawon yang sering diincar di depot ini yakni rawon campur. Selain harga sama dengan menu yang lain, rawon campur lebih lengkap lauknya. Anda dapat menikmati satu porsi rawon berisi nasi putih, empal suwir, krengsengan, bali tahu dan kuah rawon. “Memang untuk kuah, sengaja kita sendirikan. Karena kadang ada pelanggan yang tidak suka kuah,” ujar Pangat.
Anda tak perlu khawatir mengenai harga. Untuk seporsi rawon dengan segala menu, Anda cukup membayar 10 ribu rupiah. Agar terasa lebih nikmat ketika menyantap rawon, Anda bisa memesan es sinom atau es beras kencur sebagai penawar dahaga.
Keberuntungan akan selalu ada untuk para pecinta rawon. Karena Anda bisa menikmati rawon Pak Pangat ini tiap hari dari jam 6 pagi sampai 9 malam. tri amalya | foto : subagus
TRENDING
- Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital
- Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha
- Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional 2024 dengan Pameran dan Orasi Kemanusiaan di Unair
- Aksi Darurat Demokrasi di Surabaya, Buntut Kontroversi RUU Pilkada
- Tolak RUU Penyiaran, Koalisi Masyarakat dan Pers di Surabaya Gelar Aksi
- Laboratorium Jurnalisme di Kampus Wartawan
- Bangun Kemampuan Berbicara Depan Umum, UKM Surabaya Muda Gelar Pelatihan Public Speaking
- Jajal Kuliner Khas Pontianak di Kedai Kungfu Kapasan
1 Komentar
bagi orang yang mengidap tekanan darah tinggi disarankan tidak mengonsumsi rawon, memang enak untuk tapi waspada saja