actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook X (Twitter) Instagram
TRENDING
  • Mahasiswa Stikosa AWS Membersamai UMKM Kampung Kue Rungkut Surabaya Untuk Melek Digital
  • Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital
  • Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha
  • Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional 2024 dengan Pameran dan Orasi Kemanusiaan di Unair
  • Aksi Darurat Demokrasi di Surabaya, Buntut Kontroversi RUU Pilkada
  • Tolak RUU Penyiaran, Koalisi Masyarakat dan Pers di Surabaya Gelar Aksi
  • Laboratorium Jurnalisme di Kampus Wartawan
  • Bangun Kemampuan Berbicara Depan Umum, UKM Surabaya Muda Gelar Pelatihan Public Speaking
Facebook X (Twitter) Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»GAYA HIDUP»Manis Legit Nien Kau
GAYA HIDUP

Manis Legit Nien Kau

redaksiBy redaksi7 April 2009
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email


Kue keranjang. Sesuai namanya, kue khas warga Tiongkok ini, dicetak di keranjang kecil dari anyaman bambu. Masyarakat Tiongkok menyebutnya Nien Kau. Nien berarti kue dan Kau artinya keranjang. Berbahan dasar tepung ketan dan larutan air gula, adonan ini ditanak sekitar enam jam, agar kue terasa kenyal dan tahan lama.
Jajanan ini, mudah dijumpai saat dan sebelum imlek tiba. Konon, di Tiongkok, saat perayaan imlek selama dua minggu, tak ada satu pun pedagang yang menjajakan dagangannya. Dengan kondisi ini, timbul inisiatif untuk membuat kue keranjang sebagai persedian makanan. Kue keranjang dipilih karena mampu disimpan dalam waktu lama. Kue keranjang juga bermakna “kebersamaan”.
Tak jarang, masyarakat Tionghoa sengaja membeli kue keranjang untuk diberikan kepada orang yang dihormatinya. Seperti yang dilakukan oleh Sukiati, nenek enam orang cucu, membeli kue keranjang untuk diberikan kepada tetangganya. “saya beli ini buat tetangga saya mbak, Ya, biar saling menghormati aja.” Ujarnya. Selain itu, “jenang”nya orang cina ini kerap dipakai untuk sesaji saat sembahyang.
Sesuai dengan perkembangan zaman, kue keranjang juga semakin berkembang. Terlihat dari berbagai bentuk dan rasa yang berbeda. Jika umumnya kue keranjang berbentuk bulat, kini kue legit itu hadir dengan bentuk ikan koi. Sedangkan rasa original dengan warna coklat yang pekat, berkembang menjadi rasa puding, karamel, coklat dan pandan. Kue-kue modifikasi ini bisa ditemui di toko Cahaya Medan, kawasan pasar Atum.
Harga satu kotak kue keranjang, berkisar antara sepuluh ribu hingga 55 ribu rupiah. Penyajian kue bisa dilakukan dengan dua cara yakni diletakkan dilemari es agar mengeras kemudian digoreng atau langsung disajikan setelah membeli. Tertarik?
(Silvy Nur Sakinah, Lyna Charisma)

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Instagram

Related Posts

Membaiklah Indonesiaku

28 Maret 2020

Terkena Gas Air Mata, Berikut Cara Mengatasinya

25 September 2019

Okra Jadi Minuman Rendah Gula

13 Agustus 2019

1 Komentar

  1. online background check on 4 Mei 2013 16:07

    You have brought up a very fantastic points
    , thankyou for that the post.

    Reply

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.