Actasurya.com – Saat bulan puasa tiba, banyak jajanan, makanan, dan minuman takjil yang dijual di pinggiran jalan. Sebagaian orang memanfaatkan momen tersebut untuk berjualan, seperti di Kawasan Religi Sunan Ampel, Surabaya.
Jajanan tradisional khas daerah, makanan asal Arab dan India, makanan berat, hingga minuman ada di kawasan Ampel. Salah satunya kue khas Banjarmasin, Kalimantan Timur yang dijual oleh Paulina (52).
Sarimuka Lekatan terbuat dari tepung beras dan di bawahnya terdapat ketan, Nangka Susun terbuat dari pandan dan santan, Hamparan Tatak Pisang terbuat dari perpaduan tepung beras dan santan dan di dalamnya terdapat pisang, Putri Selat yang bawahnya terdapat parutan kelapa, Kararaban di atasnya ada keningar, Patah Kue Talam dengan bumbu khas banjar, Gulai Banjar, Pais Patin (pepes patin), Sambal Goreng Ati dengan bumbu khas Banjar. Kue tersebut yang selalu dijual hanya di Bulan Ramadhan, dan menjadi satu-satunya penjual jajan banjar di Surabaya.
Kue basah yang terdominan berbahan dasar tepung beras ini memang menjadi khas saat Bulan Ramadhan. Paulina mengatakan, jajanan banjar ini semua rasanya manis dan cocok untuk berbuka puasa.
“Kan ini manis semua. Jadi adanya di bulan puasa. Untuk takjil, buka puasa sama yang manis-manis,” kata dia sembari berjualan di pinggir jalan kawasan Ampel, Jumat (31/5).
Ia juga menjelaskan, untuk pembuatan kuenya sendiri pun terbilang susah. Mulai dari pembuatannya, maupun bahan-bahannya.
“Buatnya susah, butuh setengah hari. Bahan-bahannya juga susah dicari kalau di hari biasa. Jadi, jualnya di bulan puasa saja,” jelasnya.
Diketahui, Paulina berjualan sudah 40 tahun lamanya dan sudah turun menurun. Oleh sebab itu, jajanan khas banjar hanya ada di Ampel dan hanya Paulina penjualnya.
Ia mengatakan, dari semua pembelinya, rata-rata berasal dari Banjarmasin sendiri yang berdomisili Surabaya.
Dalam waktu sehari, ia mampu menghabiskan enam loyang untuk setiap loyang kue banjar. Di setiap harinya pun, dagangannya selalu ludes.
Paulina menggelar dagangannya mulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Harga yang dipatok pun cukup terjangkau, yakni 14 ribu untuk satu potongan persegi panjang.
Sementara itu, Oktin Putri warga Banjarmasin yang berdomisili Wiyung mengaku hampir setiap hari di bulan puasa ia membeli jajan Banjar. Meski jauh, itu tak mengurungkan niatnya untuk membeli.
“Kapan lagi ada kue Banjar di Surabaya Dan rasa yang memang rasa kue Banjar asli seperti di Banjar ya cuman disini. Ya, meskipun jauh banget dari tempat saya, tetep saya beli,” pungkasnya. (N/F: Est)