actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook Twitter Instagram
TRENDING
  • Sepenggal Kisah Museum Pahlawan
  • Kebebasan Pers Dibungkam LPM Lintas Ajukan Gugatan
  • Ngonten Bareng Warga, Bentuk Upaya Optimalisasi Potensi Wisata Bahari Sontoh Laut
  • Lomba Dayung Sampan, Bentuk Promosi Wisata Air Sungai Kalimas
  • Surabaya Vaganza, Wujud Kebangkitan Ekonomi Kota Pahlawan
  • Festival Rujak Kembali, Setelah Vakum Selama Pandemi
  • RRI Pro 2 Goes To Campus, Gelar Talkshow di Kampus Wartawan
  • Sirikit Syah Berpulang, Kampus Pencetak Wartawan Berduka
Facebook Twitter Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»FEATURES»CAKRAWALA»Benteng Kedung Cowek Jadi Saksi Sejarah
CAKRAWALA

Benteng Kedung Cowek Jadi Saksi Sejarah

redaksiBy redaksi13 Agustus 2019Updated:13 Agustus 2019Tidak ada komentar4 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Actasurya.com – Benteng yang didirikan pada masa pemerintah kolonial Hidia Belanda ini mempunyai cerita sejarah yang menarik. Dahulu, benteng ini didirikan guna untuk mengantisipasi serangan militer dari wilayah laut utara. Benteng tersebut juga dijadikan sebagai tempat penyimpanan gudang persenjataan oleh Belanda.

Pada masa itu benteng ini dijadikan tembok pertahanan bagi Belanda untuk melawan jepang pada masa perang pasifik. Dibalik benteng yang kokoh dan tebal, Belanda juga membekali sudut-sudut tembok dengan meriam-meriam yang besar.

Namun meriam tersebut tak sampai tertembak ke arah lawan. Pada masa kedudukan Jepang benteng ini diambill alih dan digunakan sebagai basis pertahanan laut dengan menambahkan persenjetaan pada setiap ruang benteng. Karena gempuran armada Laut Inggris dan pesawat tempur, para pejuang yang bertahan di dalam Bungker Kedung Cowek akhirnya harus mundur.

Diperkirakan lebih dari 200 orang atau sepertiga dari pasukan Sriwijaya tewas. Mereka tewas di dalam Benteng Kedung Cowek. Banyak jenazah mereka yang tidak sempat dikuburkan karena perang berkecamuk cukup panjang. Namun hingga saat ini benteng yang pernah di jadikn Gudang Senjata itu sudah tidak digunakan lagi.

Karenanya, menurut cerita warga sekitar banteng tersebut menjadi angker, bahkan konon benteng tersebut dihuni oleh siluman ular. Hingga saat ini benteng itu masih terlihat kokoh dengan bangunan cor yang tebal. Banyak di hinggapi tanaman rambat menjulur sampai ke sudut Benteng. 

Lumutnya yang mulai menghitam juga menghiasi bangunan tersebut. Sayangnya, aksi vandalisme yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab juga terlihat di dinding benteng yang banyak akan syarat sejarah itu.

Benteng yang berada di pinggir pantai itu seakan tak terawat, karena tumbuh-tumbuhan menjalar dan menyelimuti benteng. Bahkan, pohon-pohon yang menjulang tinggi juga tumbuh di kawasan itu, sehingga daerah tersebut seperti hutan rimba yang masih hijau.

Dari lokasi bungker, panorama laut dan indahnya Jembatan Suramadu terlihat jelas. Memasuki beberapa benteng ini perlu hati-hati, sebab beberapa ruangan gelap gulita meskipun siang hari.

Di beberapa ruangan juga ada kelelawar yang menghuni benteng. Jika berjalan mengukuti arah benteng, akan menjumpai ruangan  berbentuk lingkaran, dan segi empat. Konon, tempat itu dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan peluru yang disimpan sebagai bahan persediaan perang.


Dalam waktu dekat bungker yang ada di kawasan Kedung Cowek itu akan dijadikan destinasi wisata baru di Kota Pahlawan. Dinas Pariwisata Kota Surabaya berencana menggandeng Kodam V Brawijaya untuk mengembangkan dan menghidupkan wisata bunker Kedung Cowek atau disebut pula bekas gudang peluru Kedung Cowek.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Irvan Widyanto menuturkan, sebenarnya sebagian besar warga Surabaya sudah tahu kalau di daerah Kedung Cowek itu ada benteng atau gudang penyimpanan peluru. Namun, dulu tidak bisa masuk karena dijaga oleh TNI, sehingga tidak semua orang bisa memasuki benteng itu.

“Namun, bagaimana itu nanti bisa menjadi destinasi wisata baru di Surabaya, itu perlu dipikirkan bersama-sama. Sebab, ini bukan hanya tugas Dinas Pariwisata, tapi juga tugas semua stakeholder,” kata Irvan, Kamis (19/4/2018).

Dia melanjutkan, pemkot berencana membawa pemikiran itu di tingkat kota, sehingga semua dinas bisa bersinergi untuk sama-sama menghidupkan destinasi ini. Irvan juga mengaku akan berusaha menggandeng Kodam V Brawijaya selaku pemilik lahan di kawasan benteng-benteng itu.

“Saat ini kami memang tengah fokus untuk menggali potensi destinasi wisata baru di Surabaya, jika sudah ada gambaran, maka akan dikoordinasikan untuk sama-sama membangun atau menghidupkannya,” ungkapnya.

Irvan menambahkan, langkah awal untuk menghidupkan benteng di Kedung Cowek itu harus betul-betul ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan. Selanjutnya, kawasan itu harus dibersihkan dengan mengkoordinasikan kepada semua stakeholder.

“Baru selanjutnya bisa dilakukan pembenahan infrastrukturnya,” sambungnya. Irvan sendiri mengaku masih akan meminta petunjuk dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Tapi yang pasti, ketika dia bersama tim cagar budaya meninjau lokasi pada Senin, (16/4/2018), sudah dipastikan bahwa benteng-benteng itu sangat layak untuk dijadikan cagar budaya dan bagus dijadikan destinasi wisata baru di Surabaya.

“Jika ini bisa direalisasikan, maka akan menjadi wisata bunker pertama di Indonesia dan akan menambah destinasi wisata baru di Surabaya. Sehingga di pesisir Surabaya ternyata tidak hanya ada wisata pantainya, tapi ada satu lagi potensi wisata bunker atau benteng yang viewnya langsung laut. Semoga bisa terealisasi,” jelasnya.

Ikrom Ali Audah, salah satu warga Kedung Cowek mengatakan, warga sekitar sudah lama mengenal bungker besar yang katanya dulu dipakai menyimpan peluru. Selama ini para warga tak berani untuk masuk ke sana.

“Kan tidak dibuka untuk umum. Tapi kalau dijadikan tempat wisata sangat menarik. Bisa jadi pembelajaran bagi anak-anak tentang wisata sejarah,” ucapnya. (N/F: dni/kik) 

 

Benteng bersejarah Benteng Kedung Cowek Sejarah Surabaya Tempat sejarah Surabaya
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website

Related Posts

Misteri dibalik Hotel Niagara: Three Beautiful Ghost

9 Juni 2021

Perpustakaan Medayu Agung, Simpan Naskah Cikal Bakal Novel Bumi Manusia

30 November 2020

Umur Candi Brahu Lebih Tua Dari Majapahit

27 September 2020

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook Twitter Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2022 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.