actasurya.com – (4/8/2015), Kondisi Gedung Nasional Indonesia(GNI) yang dahulunya ramai dikunjungi kian sepi dan tak terawat. Kondisi GNI di Gresik ini dirasa tak lagi layak digunakan. Begitu ungkap Eko Setyawan, salah seorang petugas penjaga GNI setempat.
Sebelumnya, gedung ini dahulunya seringkali digunakan hajatan pernikahan sampai helatan perpisahan. Namun keadaannya saat ini tidak lagi mampu untuk digunakan sediakala. Pasalnya ruangan yang kian lembab dan sebagian besar alat-alat serta tak patut digunakan dalam acara apapun.
Belum lagi diperparah dengan keadaan bocornya di setiap ruangan saat hujan yang membanjiri gedung, kamar mandi dan ruang make-up. Tidak hanya itu, beberapa jendela terlihat pecah sampai alat pendingin seperti kipas dan beberapa lampu sudah tidak bisa digunakan.
“Ruangan ini sudah tak layak pakai mulai ruangan sampai fasilitas sudah tidak bisa digunakan,” ungkap Eko, bagian lapangan GNI.
Rencananya, gedung yang diresmikan oleh R. Soekarso pada tahun 1960 ini akan diperluas 500 meter persegi ke belakang halaman GNI. Wacana ini telah disepakati setalah didiskusikan bersama masyrakat bulan Agustus tahun 2014 lalu.
“Yang jelas akan direnovasi yang bisa memuat lebih dari 700 orang,” kata Siswandi Aprilianto, Kepala Disbudparpora Gresik.
“Untuk ekseskusi pembenahan saya berkordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum tinggal menunggu kordinasi dari balai cagar budaya Mojokerto Jawa Timur,” tambahnya
Terkait pembenahan, Kris Aji selaku Ketua MATASEGER dan beberapa komunitas yang hadir Senin (11/8/2014) tahun lalu menyerahkan persoalan ini sepenuhnya ke Pemerintah Kabupaten Gresik. “Saya sudah berkordinasi dengan dinas terkait, tinggal melihat hasil akhirnya saja,”ungkap Kris Aji. (N/F: Lutfi)