Pernah denger potongan lyric ini ?
“Tak gendong kemana mana
Tak gendong kemana mana
enak to, mantep to?”
Seniman pemilik rambut khas rasta ini memang beda dengan yang lain. Dalam setiap lirik lagu yang di nyanyikan kakek kelahiran Mojokerto, 5 Mei 1949 ini syarat akan pesan kehidupan.
“Laguku ini merupakan cerminan realita kehidupan manusia dalam bermasyarakat,” ucap Mbah Surip saat di temui Acta Surya pada Selasa (21/7) di Veransa Surabaya.
Lebih lanjut pemilik nama Urip Ariyanto yang telah menciptakan sekitar 200 lagu lebih ini menjelaskan pada Acta Surya bahwa kita hidup harus saling tolong menolong sesama.
Di tanya asal mula terciptanya lirik-lirik yang cukup menggelitik itu Mbah Surip menuturkan bahwa lagu tersebut di ciptakan di Amerika.
“Waktu itu saya di Kanada Amerika, tepatnya di pengeboran minyak. Melihat keadaan disana, ya.. terciptalah lagu tak gendong,” tutur pecinta Rawon dan kopi ini usai uji coba dalam rangkaian show di Surabaya.
Begitu ditanya realita bom Jakarta, Mbah Surip terang-terang mengaku tak merasa takut. “Nggak ada (ketakutan, red), kenapa harus takut. Anggap aja sebagai kembang-kembang kota Jakarta. Semoga tukang bom sadar untuk nggak ngebom lagi, kita do’ain saja,” ujar Mbah Surip sambil tertawa lepas. (Naskah/Foto : Qusnul Tauhid)