actasurya.com – Situasi sepi pedesaan ialah suasana pertama yang dirasakan saat memasuki tempat parkir, berada di sebelah kiri jalan desa Tajinan. Gang setapak dipenuhi pepohonan jati dan bambu di sebelah kanan kiri menjadi pemandangan sepanjang jalan menuju lokasi. Lalu dilanjutkan langkah kaki melalui anak tangga arah turun. Setelah menuruni anak tangga, mata sudah dimanjakan oleh pemandangan gubuk bekas tempat tinggal yang berada di sebelah kiri kolam.
Beberapa langkah dari kolam sudah terlihat pemandangan pohon bambu di sebelah kanan. Setelahnya sudah terlihat sebuah kolam yang lumayan lebar. Ditambah pepohonan besar mengelilingi kolam. Air biru jernih segampang itu menampakan biota air sengkaring dan bangkai pohon jenu. Suara-suara kicauan burung menambah suasana tentram.
Salah satu sumber mata air yang kini menjadi sentra wisata unik dan cukup dikenal di sekitar Malang Raya. Sumber Jenon namanya. Sumber yang berlokasi di desa Gunung Ronggo, kecamatan Tajinan, kabupaten Malang ini seakan menawarkan tempat berendam, diving sekaligus terapi untuk berbagai penyakit, seperti penyakit kulit.
Warga sekitar tidak hanya mempercayai sumber ini sebagai tempat wisata saja, tetapi juga mempercayai sebagai media penyembuhan yang mujarab. Karena sumber mata air ini memiliki cerita yang di percaya masyarakat sekitar, yaitu dahulu ada sepasang suami-istri yang tinggal di dekat sumber. Yakni, Rantung Grati dan Irogat.
Rantung Grati sang suami bertapa meminta sumber air untuk pengairan di ladang mereka. Tetapi sang Rantung gugur karena tertimpa pohon jenu sehingga mengakibatkan munculnya sumber air yang deras di sekitar bawah pohon tumbang tersebut.
Sumber Jenon memiliki kedalam 3-16 meter. Seperti yang dikatakan oleh Sariyah penjaga sumber tersebut, bahwa di dalam kolam terdapat ikan berpostur hitam polos dan merah berjumlah 37 ekor dengan ukuran 50-170 cm. “Dari dulu jumlah ikannya gak pernah berkurang mbak, walaupun dipancing bolak-balek,” Cakapnya.
Bukan hanya karena suasana sejuk, tetapi dinginnya air sumber membuat badan segar waktu menceburkan diri ke kolam. Warna air yang biru kehijauan membuat betah dan enggan pulang. “Tempat yang masih asri dan asli belum banyak terjamah orang luar, airnya yang seger banget bikin pengen balik lagi ke sana. Orang-orang penjaga yang ramah semakin juwar,.” Ujar Zulva Zahrani pengunjung Sumber Jenon dari Surabaya.
Untuk masuk Sumber Jenon hanya merogoh kocek Rp. 5.000 saja untuk parkir. Selanjutnya bisa langsung nyemplung. Sumber ini buka pukul 08.00-17.00 WIB. Bagi pengunjung yang tidak bisa berenang di tempat ada persewaan ban untuk pelampung. Hanya Rp. 5.000 untuk ban kecil dan Rp. 6.000 untuk ban besar. (N/F: Pita, Rizki)