actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook Twitter Instagram
TRENDING
  • Sepenggal Kisah Museum Pahlawan
  • Kebebasan Pers Dibungkam LPM Lintas Ajukan Gugatan
  • Ngonten Bareng Warga, Bentuk Upaya Optimalisasi Potensi Wisata Bahari Sontoh Laut
  • Lomba Dayung Sampan, Bentuk Promosi Wisata Air Sungai Kalimas
  • Surabaya Vaganza, Wujud Kebangkitan Ekonomi Kota Pahlawan
  • Festival Rujak Kembali, Setelah Vakum Selama Pandemi
  • RRI Pro 2 Goes To Campus, Gelar Talkshow di Kampus Wartawan
  • Sirikit Syah Berpulang, Kampus Pencetak Wartawan Berduka
Facebook Twitter Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»FEATURES»CAKRAWALA»Siropen, Pabrik Sirup Pertama di Indonesia
CAKRAWALA

Siropen, Pabrik Sirup Pertama di Indonesia

redaksiBy redaksi5 April 2018Updated:6 April 2018Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

actasurya.com – Kota tua Surabaya memiliki banyak cerita di setiap sisi kotanya, tak  terkecuali dalam bidang industri kala penjajahan dulu. Salah satunya, industri pabrik sirup pertama di Indonesia yang ternyata ada di Surabaya. Kesan pertama saat melihat bangunan lawas itu, terasa  arsitektur bangunan Belandanya.

Berdiri kokoh dua pilar jendela kuno khas Negara Kincir Angin, nampak kondisi lantai yang sudah usang dan pecah-pecah. Serta tulisan Pabrik Limoen J.C Van Drongelen & Hellfach yang identik dengan nama orang Belanda, menambah kesan bangunan itu memiliki sejarah panjang.

Di ruang utama bernuansa ala café dengan mengusung tema Heritage. Di  tengah ruangan di tempatkan beberapa lemari berisikan botol yang dulu pernah diproduksi,  serta terlihat juga brankas tua peninggalan Belanda yang  menambah aksen vintage. Selain itu, beberapa foto tampak di pajang , salah satunya gambar guci berukuran besar yang gucinya hingga kini digunakan untuk menampung sirup yang diproduksi sampai saat ini.

Keberadaan sejarah pabrik sirup umumnya hanya diketahui oleh warga asli Kota Pahlawan atau pun pegiat sejarah. Seperti yang diutarakan Dewi Wulandari sebagai RND (Research and Development) bahwa pabrik ini yang pertama kali memproduksi sirup pertama di Indonesia bukan di Surabaya.

“ Ini pabrik yang memproduksi sirup pertama di Indonesia, bukan pertama di Surabaya.  Banyak yang mengira pertama di Surabaya, cuma orang-orang yang paham sejarah aja, kalau pabrik pembuat sirup ini pertama di Indonesia,” jelas perempuan berumur 23 tahun ini.

Rumah produksi ini telah berdiri sejak 1923 dengan tetap mempertahankan nama aslinya, yaitu Pabrik Limoen J.C Van Drongelen & Hellfach yang diambil dari nama dua orang pendirinya yang berkebangsaan Belanda. Kata Limoen berarti minuman manis atau sirup yang siap diminum.

Kini pabrik yang telah bertahan puluhan tahun ini sudah dijadikan Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Saat ini pabrik sirup pertama di nusantara ini, hanya memproduksi sirup Siropen dengan berbagai macam jenis, diantarannya Siropen Telasih, Siropen Garmet dan Siropen Premium. Kata Siropen berasal dari bahasa Belanda yang berarti cairan kental manis atau sirup, hal itulah yang menjadi cikal bakal kata sirup di Indonesia.

Sejak berdirinya, pabrik ini telah berganti tangan kepemilikan sebanyak tiga kali dari jaman Belanda ke jaman Jepang. Namun, pada tanggal 14 Agustus 1945, Belanda mengambil alih kepemilikan. Setelah proses yang cukup lama, tepat pada tahun 1950 seluruh bangunan asing menjadi milik Negara Republik Indonesia tak terkecuali pabrik sirup ini.

Sirop Siropen dikemas dengan botol seperti botol wine, dan dilengkapi dengan kota kemasan yang ringan untuk dibawa sebagai buah tangan.

Tak seperti pabrik lain yang memiliki banyak karyawan, rumah produksi ini memiliki total karyawan  15 orang.  Pengelolahan sirupnya juga masih terbilang sangat tradisional, salah satunya saat penutupan botol sirup masih menggunakan uap air sebagai proses perekatnya.

Semakin banyaknya produk sirup saat ini membuat Dewi Wulandari memilki harapan tersendiri untuk kemajuan pabrik legenda ini. “ Ya, harapan saya sendiri, produk kita dapat terkenal kayak produk sirup-sirup lain,” ujar perempuan berkacamata itu.

Pabrik ini berlokasi di Jalan Mliwis no 5 kelurahan Krembangan Tengah, Surabaya. Jam operasi pabrik ini dari senin sampai jumat pukul 08.00 sampai 17.00 WIB dan sabtu pukul 08.00 sampai 12.00 WIB, namun libur di hari minggu dan hari libur Nasional.

(N/F: Fitri, Jelita)

asli surabaya cagar budaya surabaya cakrawala featured Features Tempat di Surabaya
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website

Related Posts

Sirikit Syah Berpulang, Kampus Pencetak Wartawan Berduka

27 April 2022

Turun Andil, “Front Muda Revolusioner” Suarakan Aspirasi Melalui Jurnal

15 April 2022

Misteri dibalik Hotel Niagara: Three Beautiful Ghost

9 Juni 2021

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook Twitter Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2022 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.