actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook Twitter Instagram
TRENDING
  • Stikosa-AWS dan YDSF Adakan Workshop, Tingkatkan Kreativitas Menulis dan Memotret
  • Pelantikan Ketua Stikosa-AWS 2023-2027, Siap Tambahkan Program Studi Baru
  • Mahasiswa Stikosa-AWS Gelar ‘Wani Lokal’ Gandeng Pelaku UMKM di Surabaya
  • Delapan Mahasiswa Stikosa-AWS Peroleh Bantuan Biaya Riset hingga UKT dari Beasiswa BRIN
  • “Atas Nama Tanah Pakel” Kilas Balik Bentuk Perlawanan Warga Pakel Mencari Keadilan
  • HJKS Surabaya ke-730, Mengusung Tema “Puspawarni Indonesia’’
  • Pelatihan Juleha Surabaya: Tingkatkan Pemahaman Fiqih dan Keterampilan Untuk Qurban yang Berkualitas
  • Mahasiswa Stikosa-AWS Adakan Pelatihan Strategi Komunikasi Kampung Wisata Lewat Program KKL
Facebook Twitter Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»FEATURES»Relawan Paramedis Saat Demo Tolak Omnibus Law
FEATURES

Relawan Paramedis Saat Demo Tolak Omnibus Law

redaksiBy redaksi29 Oktober 2020Tidak ada komentar2 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Relawan Parmedjal sedang berkumpul di sisi jalan Gubernur Suryo (20/10).

Actasurya.com – Selain pendemo dan aparat, ada yang tak kalah sibuk saat demo tolak Omnibus Law beberapa waktu lalu, ya Relawan Paramedis. Salah satunya Paramedis Jalanan (Parmedjal), kelompok terbentuk sejak September 2019 ini, merupakan sebuah wadah bersifat sukarelawan yang digagas oleh masyarakat. Sebagai respon atas kondisi massa aksi demo yang kerap kali menerima tindakan represif dari aparat.

Saat itu mereka yang beranggotakan 60 relawan Parmedjal Surabaya ditambah 6 relawan Parmedjal Madura, terbagi ke dalam tiga titik posko medis. Dari mulai Taman Apsari dekat Circle K, Hotel Inna Simpang, dan SMA 6 Surabaya. Relawan yang didominasi dari kalangan mahasiswa dan pekerja ini berjaga di setiap posko yang berisi 6 sampai 7 orang relawan.

Desmont salah satunya, relawan yang aktif sejak 2019 ini bercerita perihal suka duka selama Ia turun aksi sebagai relawan di saat terjadi demo, “sukanya ikut Parmedjal itu nambah relasi kawan dari luar kota, kan banyak tuh jaringan Parmedjal di Indonesia. Terus bisa berguna sih pas aksi, bantuin temen temen yang luka atau yang pingsan karena ga kuat panas Surabaya,” cerita Desmont sapaan akrabnya.

Dirinya menambahkan untuk terjun sebagai relawan saat demo tolak Omnibus Law baru-baru ini, Ia tidak memerlukan surat izin dan hanya mengantongi surat pemberitahuan dari GETOL (Gerakan Tolak Omnibuslaw). “Tidak perlu surat izin untuk para medis, karena sudah ada surat pemberitahuan dari GETOL(Gerakan Tolak Omnibuslaw),” ungkapnya.

Sementara penanggung jawab untuk relawan para medis jalanan tersebut bersifat koletif, “untuk penangung jawabnya secara kolektif, tanpa ada naungan organisasi tertentu,” tutupnya. (N/F: Frd)

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website

Related Posts

Kilas Balik 17 Tahun Lumpur Lapindo, Siapakah Orang Berjasa di Dalamnya?

24 Mei 2023

Peka Terhadap Era Digital dan Kebutuhan Milenial

14 November 2022

Awan, Dalang Wayang Kardus di Balik Pameran Lestari

17 Oktober 2022

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook Twitter Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.