Actasurya.com – Cita-cita merupakan sebuah tujuan hidup yang harus diupayakan. Tak hanya sekadar bermimpi dan berangan-angan tetapi harus diwujudkan dengan setidaknya membakar semangat untuk terus melangkah maju demi menggapai tujuan tersebut.
Dalam menggapai cita-cita itu, salah satunya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti halnya memilih universitas, termasuk memilih jurusan yang bukan lagi perkara gaya-gayaan. Konsentrasi pendidikan yang dipilih pun pasti punya tujuan.
Salah satu kampus yang menjadi labuan hati adalah Stikosa AWS. Danny Alfaridzi misalnya, mahasiswa Broadcasting ini semasa di bangku SD bercita-cita menjadi seorang Masinis karena ketertarikkannya pada Kereta Api. Namun saat hendak duduk di bangku kuliah minatnya berubah, ia lebih tertarik di dunia penyiaran, dengan harapan kelak ia bisa bekerja di salah satu televisi swasta luar negeri.
“Ndek Stikosa aku pingin dapat ilmu Broadcasting. Lalu ingin bekerja pada televisi swasta di USA, kalau Tuhan menghendaki. Lalu gaji saya, saya gunakan untuk membuka usaha pet shop dan gaming gear shop,” ujarnya.
Danny memang masih bercita-cita, tetapi itu bukan tanpa dasar. Ia banyak melihat senior dan alumni dari kampusnya. Beberapa jebolan dan mahasiswa membuktikan semangat dan harapan merupakan kunci yang harus digenggam.
Gresia Zumarda Marthatiana, Mahasiswi angkatan 2015 Stikosa AWS. Dulu, ia sekedar berharap bisa berbicara di depan publik termasuk di depan kamera. Tetapi sekarang karena mengambil jurusan yang tepat dan tetap konsisten pada cita-citanya, maka ia bias mewujudkan mimpinya itu.
Kini ia telah meraih cita-citanya tersebut. Selain pernah menjadi presenter di TV9 pada tahun 2015-2017, saat ini Grasia aktif di news presenter BBSTV, sekaligus Announcer di 106.7 Merdeka FM. Tak hanya itu ia juga sering diundang sebagai narasumber tentang Public Speaking di berbagai acara.
Lalu ada Hilda Meilisa Rinanda, mahasiswa yang akan diwisuda Desember ini, sejak duduk di bangku SMP telah bercita-cita ingin menjadi seorang wartawan. Kini ia menjadi wartawan aktif di media daring Detikcom.
Namun, saat kuliah apalagi menempuh Ilmu Komunikasi, kita tidak perlu ‘plek’ mengikuti senior dan alumni yang sukses menjadi wartawan dan pengusaha media. Mahasiswa adalah manusia yang bebas, seperti yang dikatakan oleh Syirikit Syah, Penulis sekaligus Dosen Stikosa AWS, bahwa era komunikasi digital akan membuat pandangan kita lebih luwes dan memiliki banyak pilihan.
“Bahwa akan banyak sekali profesi yang dulunya tidak ada, ke depannya nanti ada,” ujarnya.
Dari perkembangan yang terjadi saat itulah membuat mahasiswa tak harus jadi Broadcaster, Humas ataupun Jurnalis. Ia bisa juga menjadi juru bicara Presiden, Politikus, ataupun Pengusaha. “Dunia terbuka luas, belajar dari kampus dan kehidupan, nanti mau jadi apa, itu berkembang luas,” imbuhnya. (N/F : Fitri Yuliani)