Actasurya.com – Pagelaran Moslem Fashion Festival 2018 yang diinisiasi APPMI Jawa Timur telah memasuki tahun kesembilan. Di tahun ini mengangkat tema ‘Neo Moda’.
Tema tersebut digunakan sebagai salah satu bentuk penjabaran dari trend busana 2019-2020. Hal itu dikarenakan pada masa mendatang antara Virtual Reality (VR) dengan realitas sehari-hari semakin kecil dengan adanya era evolusi digital.
“Kita mengacu pada trend fashion dunia, bagaimana manusia itu memanfaatkan teknologi. Kita melihat gaya hidup itu neo (baru), jadi trend baju manusia meniru gaya berpakaian robot terkadang robot itu seperti manusia,” ucap ketua pelaksana, Lita Berlianti saat jumpa pers di Mustofa Center, Royal Plaza Surabaya, Selasa, 26 September 2018.
Inovasi material dengan teknologi mewarnai tema ini. Termasuk bentuk abstrak terstruktur, tidak terduga, fleksibel, dan dinamis dalam siluet maupun tekstur. Penjabaran konsep Neo Mode sendiri terdiri dari smart reformation yang memberikan kenyamanan serta memberikan perlindungan bagi para pemakainya.
Misalnya Cybernetic Chic yang menggambarkan kesan glamour, pemberontakan, feminitas dan afrofuturism. Pabrikasi Khayalan yang terinspirasi dari cerita-cerita fiksi.
“Yang terakhir itu off-Grid Settlers. Jadi gaya busana dipengaruhi oleh isu perubahan cuaca yang meresahkan penduduk dunia,” jelas Lita.
Dengan adanya acara ini, Lita berharap agar desainer muda lebih berani lagi menampilkan karyanya. “Dan semoga kedepannya indonesia menjadi nomor satu di dunia sebagai eksportir busana muslim,” pungkasnya. (N/F: Amanah)