actasurya.com – Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang memiliki keberagaman budaya. Budaya Bali yang sebagian masyarakatnya adalah umat Hindu ini adalah salah satunya. Namun tak hanya di Bali, masyarakat penganut Hindu yang menetap diluar daerah juga tetap menjaga kelestarian budaya mereka. Salah satunya di kota pahlawan ini.
Berbagai ritual bagi umat Hindu dilakoni dengan sakral. Karena mereka percaya, para Dewa berada dimanapun dalam berbagai wujud. Keyakinan yang mereka pegang sangat teguh, terutama para pemimpin ibadah yang harus mengabdikan diri untuk para Dewa. “Itupun harus totalitas, dan tidak boleh dilakukan dengan setengah hati,” ucap I Mangku Mayan Budi, salah satu pemimpin ibadah di Pura Segara, Kenjeran, Surabaya.
Selain itu juga terdapat berbagai filosofi di Agama Hindu. Contoh sederhananya adalah bunga. Bila di daerah Jawa jika orang melihat sebuah bunga yang tertata rapi tidak bisa melihat apa-apa, tetapi bunga dapat diibaratkan api dan air di dalam Agama Hindu. Hal tersebut merupakan salah satu seni bagi umat Hindu. Tentunya bukan bunga sembarangan, bunga yang memiliki keharuman itulah yang menjadi pilihan.
Contoh lainnya adalah ketika berdoa menggunakan dupa, mereka percaya bahwa dupa adalah pengantar doa mereka karena asap dari dupa akan naik semakin tinggi ke langit mengantarkan doa mereka pada Yang Maha Kuasa. “Keyakinan yang kami pegang dari leluhur sampai saat ini sebagai wujud kesetiaan kami pada Dewa,” tutur Gusti, saat selesai menjalankan ibadah.
Jika orang yang beragama Hindu hendak beribadah ke Pura, ketika sembahyang akan menggunakan selendang yang telah di sediakan. Gunanya untuk mengikat hawa nafsu yang berada di bagian tubuh bawah mereka. Tata masuk Pura pun hampir sama dengan umat Islam. Ketika mereka masuk ke sebuah Pura mereka harus benar-benar bersih. Di sediakan pula air untuk membersihkan diri sebelum memasuki area Pura dengan cara di percikan ke tubuh. Wanita yang sedang haid juga tidak boleh masuk ke tempat ibadah sama seperti umat Islam.
Tidak melulu meyoal kebudayaan. Umat Hindu juga terkenal dengan semangat akan gotong royong mereka. Hal ini dapat dilihat saat hari-hari besar seperti Nyepi, Galungan dan Kuningan. Seluruh umat Hindu akan saling bahu membahu dalam menjalankan sebuah upacara adat. Semisal acara Pawai Ogoh-Ogoh yang dilaksanakan di Pura Segara, Kenjeran. Seluruh umat Hindu di Surabaya akan ramai-ramai datang untuk membantu hingga akhir acara. (N/F: Dewid)