Bagi anda yang hobby bermain golf, tak perlu bingung mencari tempat untuk menyalurkan hobby anda itu. Brawijaya Driving Range (BDR) bisa menjadi tempat pilihan latihan anda.
Tanah di Kompleks Kodam ini sebelumnya memang sudah difungsikan sebagai lapangan golf. Namun, perkembangannya dirasa kurang. Kemudian ditangan Albert, pria keturunan india yang lahir di Medan ini mencoba mengubah bentuk bangunan. Mulai dari pintu masuk hingga pondasi. “Dulu, sebelum dibangun BDR tanah Kodam disewa, tapi tidak ada perkembangan,” terang Sonia Kaur, General Manager Kodam Brawijaya.
Tepatnya 16 Juni 2000, BDR disahkan oleh Panglima Kodam V Brawijaya, Sudi Silalahi, yang sekarang menjabat Sekretaris Negara.
Menjadi satu-satunya lapangan golf dua tingkat menjadi keunggulan BDR. Dengan luas keseluruhan empat hektar. Luas lapangan sendiri satu hektar dengan 64 bays (pemisah antara pemain satu dengan yang lain).
Didukung fasilitas
Selain lahan parkir yang bisa menampung 200 mobil dengan keamanan terjamin, rupanya fasilitas salon mobil yang memanjakan mobil anda yang mulai terlihat kotor bisa menjadi alasan memilih lapangan ini.
Tentunya tak hanya mobil yang dimanjakan, tempat untuk refleksi, Restoran Sitara dengan menu India dan Cina, ProShop yang menjual peralatan untuk bermain golf akan membuat pengguna berlama-lama di BDR.
Jika dulu pengguna lebih banyak dari kalangan manager dan atasan perusahaan, sekarang pengguna lebih bervariasi. Anak kecil usia lima tahun pun bisa menjadi pengguna asalkan ada yang mengawasi.
Bagi yang belum mahir memainkan stick golf beserta bolanya, bisa menyewa Pro (pelatih untuk golf bagi pemula). Namun, Pro tidak terikat dengan BDR, Pro sendiri yang akan menentukan tarif sewa. Tak perlu khawatir Pro tidak melatih dengan maksimal. 12 Pro yang ada di DBR sudah mempunyai standard. Pro harus mempunyai kartu Pro yang dikeluarkan Persatuan Golf Indonesia untuk bisa menjadi pelatih pemain golf baru. ”Kebanyakan pemain yang belum bisa pasti menyewa Pro,” ungkap ibu dua anak ini.
Pemain bisa memilih antara hari Selasa sampai Minggu, pukul 06.00 – 20.00, atau Senin, pukul 14.00 – 20.00. “Senin buka lebih siang karena tiap Senin kami punya jadwal pembersihan lapangan,” ujar wanita kelahiran 28 November 1977 ini. “Pembersihannya memang tiap hari, namun untuk jadwal pembersihan dan perawatan lapangan secara maksimal dilakukan tiap hari Senin,” lanjutnya.
Untuk menjaga kondisi lapangan, komposisi lapangan terdiri dari tanah, pasir, dan rumput gajah halus. Dengan komposisi terbanyak pasir. “Agar lapangan tidak terlalu gembur, komposisi pasir lebih banyak,” ungkapnya. “Jika komposisi tanah yang lebih banyak, bola akan mudah masuk kedalam tanah, sementara biaya perawatan juga mahal,” sambungnya. (N: Silvy Nur, F: Subagus Indra)