Actasurya.com – Belajar serta menuntut ilmu memang tak memandang dimana dan darimana ilmu itu didapatkan asal sesuai yang diharapkan. Keberanian dan tekad agar dapat berkuliah di jurusan yang didambakan, mengantarkannya sampai di kampus Stikosa-AWS ini. adalah Elizio Jencio De Milo, seorang pria asal Marliana Timor Leste ini memilih menuntut ilmu di Surabaya dan jauh dari tanah kelahirannya.
Meskipun tak lagi tinggal bersama keluarga di Pulau yang dulunya masih bagian wilayah Indonesia itu, pria yang akrab dipanggil Elizio ini berharap dapat mengikuti jejak kakaknya yang berkuliah di AKINDO (Akademi Komunikasi Indonesia). Namun karena suatu alasan ia memutuskan untuk kuliah di kota Surabaya.
Di kota pahlawan ini, ia tidak serta merta merasa kesepian karena memiliki seorang teman yang merupakan salah satu lulusan ITATS ( Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya), yang juga menawarinya untuk memilih Stikosa-AWS sebagai kampus pilihan baginya untuk melanjutkan pendidikan.
Elizio selama di Surabaya tinggal di rumah kontrakkan bersama kedua temannya yang sama-sama dari Timor Leste, yaitu Thomas Henvique Soares dan Agapito M. Dos Santos. “Saya memiliki seorang teman yang tinggal di daerah Nginden, Surabaya, namanya Adriano. Dia memberitahu saya kampus ini ada jurusan Broadcasting.”
Di kampus yang terletak di jalan Nginden Intan Timur I/18 ini, ia memilih jurusan Broadcasting karena sesuai dengan latar belakangnya yang merupakan lulusan Sekolah Tingggi Teknik Informatika di daerah asalnya dulu. Cita-citanya ingin menjadi editor dan sutradara seperti idolanya yakni sutradara kenamaan Hanung Bramantyo.
“Maksud saya milih Broadcasting karena dulu saya sekolah di Teknik Informatika, ya jadi saya suka multimedia, saat SMA kelas dua saya cari kampus yang ada jurusan Broadcastingnya, akhirnya ketemu di Stikosa ini.” kata pria kelahiran 8 Juni 1997 ini.
Ditanya tentang harapan untuk opspek kali ini, serta untuk kuliah kedepannya di Stikosa-AWS, ia berkata singkat sambil tersenyum, “saya berharap semuannya berjalan lancar.” (N/F : Erik Widiarmoko)