actasurya.com – Salah satu cara untuk menjaga kelestarian budaya leluhur adalah dengan tetap mempertahankan warisan budaya tersebut. Musik Patrol salah satunya, seni musik yang kini sudah jarang didengar ini agaknya perlu untuk tetap dilestarikan.
Dusun Sumberwaru, Desa Palrejo, Sumobito Jombang menghadirkan suguhan menarik untuk masyarakat, yaitu musik patrol. Patrol adalah seni musik yang biasanya ramai dibunyikan sekelompok pemuda untuk membangunkan orang sahur. Sesuai dengan fungsinya, musik ini pun hanya ada di bulan Ramadhan saja.
Namun di Jombang, patrol sudah berevolusi menjadi paguyuban seni musik dari setiap desa maupun dusun. Di kota yang memiliki julukan Kota Santri ini, musik patrol pun menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat. Tak ayal, beberapa lomba dihelat sebagai bukti eksistensi kesenian yang biasanya didominasi oleh alat tradisional kentongan.
Usianya baru seumur jagung, namun, eksistensi grup patrol ini sudah mulai menggema. Baru 5 bulan berdiri, Arsumba, grup patrol yang diketuai oleh Shodiqin ini menjadi hiburan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Tak hanya menarik banyak penggemar, grup ini juga mampu menggugah salah satu produser dari Rahmat Wijaya Record untuk bekerja sama dengan Arsumba.
Rencananya, perusahaan rekaman Rahmat Wijaya Record akan membuat video yang dibintangi oleh grup patrol Arsumba. Videonya sendiri bertemakan tentang musik religi. Kerjasama ini dilakukan tak lain untuk membantu meningkatkan popularitas grup patrol ini.
“Untuk patrol sendiri belum ada di punculan-punculan resmi, walaupun masih dalam 5 bulan kalau dilihat dari kekompakan kru dan semangatnya untuk berkembang kami mendukung,” ujar Budi Karyono, tim dari Rahmat Wijaya Record.
Pembuatan video bertempat di halaman masjid Bintang Darul Muttaqin dan Candi Wringin Lawang Trowulan, Mojokerto. Perpaduan alat musik sederhana seperti kentongan, gong, gamelan, organ, tong bekas, dan drum sukses menghasilkan instrumen musik yang menawan. Yang mana irama ini merupakan gabungan dari musik patrol modern dan tradisional.
Tak melulu tentang musik, terlihat beberapa penari dari Arsumba pun turut bergoyang selaras dengan irama yang tercipta. Terlihat pula gerakan tubuh mereka yang meliuk-liuk dengan gemulai.
Anggota yang bergabung dalam grup patrol ini sangat beragam. Mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua pun ikut meramaikan paguyupan musik yang kini mulai jarang dijumpai di beberapa daerah. Ketua Patrol Arsumba juga mengatakan, terbuka bagi siapa saja yang mau membantu dan mengembangkan grup patrol ini bisa ikut bergabung, jadi tidak harus dari teman-teman karang taruna saja.
“Anggota yang ikut dari Arsumba sendiri tidak hanya dari dusun atau desa kita tapi bisa dari pihak luar, namun mereka hanya bisa memberikan saran dan untuk keputusannya yaitu dari anak karang taruna dusun kita. Yang terpenting kita punya satu tujuan dan ingin mengembangkan musik patrol ini,” tambah Rohman, bendahara Arsumba.
Tak hanya musik dan tariannya saja yang menjadi daya tarik dalam grup Patrol ini. Tiga banci yang juga berperan sebagai penari juga tak kalah menarik perhatian masyarakat.
Untuk tetap menjaga eksistensi dan kelangsungan Arsumba, mereka biasanya mengais rezeki sebagai musisi Patrol dengan datang ke desa-desa guna menambah pemasukan. Tak hanya itu, grup ini juga sering menghadiri undangan warga untuk tampil. Harga yang dipatok relatif, tergantung dari jauh dekatnya tempat yang juga mempengaruhi biaya transport.
Tanggapan positif terlontar dari Mahfudyah, warga Waru, Sidoarjo yang tidak sengaja lewat dan melihat grup patrol ini. Ia mengaku sangat terkesan karena biasanya patrol hanya sekedar alat musik yang dimainkan di kampung-kampung, namun ini sangat berbeda.
“Lebih rame lagi, lebih menarik lagi ketimbang patrol lainnya karena ini terdapat penarinya bukan hanya musiknya saja,” tuturnya.
Untuk penggarapan video musik patrol di Trowulan, pihak manajemen Rahmat Wijaya Record berharap dapat mengembangkan grup Patrol Arsumba. Terlebih ia juga berharap dukungan masyarakat dengan adanya genre musik seperti ini yang nantinya bisa mendongkrak penjualan. (N/F: Haris)