actasurya.com – Bentuknya clasic, menyerupai kue. Layaknya kue spiku, yang memiliki dua perpaduan warna, antara kuning dengan coklat. Tapi untuk hidangan kali ini, kolaborasi antara putih dan merah jambu.
Dari jauh terlihat padat, keras dan membeku. Namun saat di mulut ia mencair dan terasa lembut di lidah.‘Turin Italian Ice Cream’ hadir dalam berbagai macam rasa. Mulai dari strawbery, apukat, hingga kacang mete yang dibalut dengan vanila, serta mix rempah-rempah di setiap rasanya.
“Rasa strawberynya terasa sekali, asam-asam gimana gitu. Kalau yang vanila, karena ada kacang metenya, rasanya jadi manis gurih. Untuk rasa apukatnya, cuma manis aja,” komentar Arif, salah satu penikmat ice cream.
Rumah Ice Cream ini telah hadir sejak tahun 1971. Berawal dari pencinta ice cream, Andre berinovasi membuat beragam rasa ice cream, dengan kombinasi buah buahan dan rempah-rempah khas Italy.
“Untuk bahan-bahannya 30% berasal dari Italy. Proses pembuatan ice cream-nya juga dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin, yang berasal dari Italy. Sehingga bagi penikmat ice cream, kalian tidak perlu jauh-jauh ke Italy untuk merasakan lembutnya ice cream dari negara tersebut,” cerita Andre, Pemilik Rumah Ice Cream.
Rumah Ice Cream yang berlokasi di Jalan Kayoon nomor 10 ini, memiliki harga yang cukup variatif. Mulai dari Rp 15.000,- untuk satu rasa dengan ukuran kecil, hingga Rp 65.000,- untuk ice cream dengan tiga kombinasi rasa dalam skala besar.‘Turin Italian Ice Cream’ ini dapat bertahan hingga tiga jam.
“Karena teksturnya yang sangat padat, ice cream dapat bertahan sampai tiga jam. Meski padat, ‘Turin Italian Ice Cream’ ini sangat lembut dilidah. Dan kalau disimpan dalam frezer, ice cream mampu bertahan hingga empat bulan,” papar Andre.
naskah dan foto: Samsul Arifin