actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook X (Twitter) Instagram
TRENDING
  • Mahasiswa Stikosa AWS Membersamai UMKM Kampung Kue Rungkut Surabaya Untuk Melek Digital
  • Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital
  • Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha
  • Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional 2024 dengan Pameran dan Orasi Kemanusiaan di Unair
  • Aksi Darurat Demokrasi di Surabaya, Buntut Kontroversi RUU Pilkada
  • Tolak RUU Penyiaran, Koalisi Masyarakat dan Pers di Surabaya Gelar Aksi
  • Laboratorium Jurnalisme di Kampus Wartawan
  • Bangun Kemampuan Berbicara Depan Umum, UKM Surabaya Muda Gelar Pelatihan Public Speaking
Facebook X (Twitter) Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»SENI BUDAYA»Kuda Lumping Masuk Loka Wisata Pantai Kenjeran
SENI BUDAYA

Kuda Lumping Masuk Loka Wisata Pantai Kenjeran

redaksiBy redaksi5 Desember 2015
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

actasurya.com – Ada yang berbeda di Pantai Ria Kenjeran Surabaya, Sabtu (5/12). Lamat-lamat  terdengar alunan alat musik jawa. Suara itu semakin terdengar jelas kala memasuki tempat wisata ini. Gamelan, gong, dan gendang berkolaborasi. Suara yang khas akan budaya jawa pun seolah merasuki.

Aroma mistik dupa dan sabetan pecut sang pemain semakin menegangkan suasana. Satu per satu pemain muncul dihadapan puluhan penontonnya. Diawali dari empat orang penari Kuda Kepang yang berkeliling dan menari seperti mulai kerasukan. Bunga tujuh rupa juga ditaburkan pada tubuhnya. Asap dupa pun semakin pekat.

Acara Kuda Kepang atau yang biasa disebut dengan Kuda Lumping ini diadakan oleh pihak Pantai Ria Kenjeran. Pada Sabtu kemarin, Kelompok Seni Bayu Manggolo mendapatkan giliran untuk tampil. Kelompok seni ini menyuguhkan tarian-tarian dan berbagai atraksi. Seperti memakan pecahan kaca, memakan silet, hingga memakan ular hidup-hidup.

Jalan cerita dari tampilan seni ini, melamar Dewi Songgo Langit yang ada Prabu Wonosandono dan Patih Prabu Singo Barong. Didik Harianto, pimpinan Bayu Manggolo ini  mengatakan, “Itu tadi hampir sama dengan reog. Hanya beda versi saja. Kalau reog dari Ponorogo, tapi ini dari Kediri.”

Pertunjukan seperti ini dilakukan tidak lain untuk melestarikan budaya. Anggita Purnama (20), salah satu wisatawan asal Lamongan sangat tertarik dengan acara yang berbau budaya seperti ini. “Aku seneng banget, baru pertama kali nonton atraksi kuda kepang di Surabaya. Biasanya liat teatrikal tentang pahlawan. Tapi ini beda banget,” ujarnya sembari menebar tawa.  (N/F:Wawan/Noval)

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Instagram

Related Posts

Tak Seperti Tahun Lalu, Aliansi Mahasiswa Adakan Bazar Ormawa di Luar Kampus

12 November 2020

KIBAS Gelar Pameran Daring “Batik Gendongan Jawa Timur” Khas Madura

24 Oktober 2020

Monolog Pandemi, Berkesenian Sambil Peduli

22 April 2020

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.