actasurya.com – Selain statusnya terlihat antara ada dan tiada, saat ini kondisi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Stikosa-AWS sekarat. Hal ini membuat BEM tak berfungsi sebagimana mestinya.
Kondisi BEM yang memprihatinkan saat ini, bisa dilihat mulai dari belum terlaksananya sidang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) sampai pemilu Pres BEM yang belum digelar. Jika melihat kepemimpinan Marga Bagus Santoso terhitung mulai Maret tahun lalu, maka saat ini seharusnya sudah ada Pres BEM baru.
“Seharusnya LPJ jadi bulan Desember, untuk Januari sudah sidang LPJ. Dan Februari-Maret pemilu Pres BEM,” jelas Laily Widiawati, Bendahara BEM (10/5).
Kondisi BEM yang seperti ini membuat fungsinya terabaikan. Bahkan tugas BEM yang seharusnya menjembatani mahasiswa dengan akademik, tidak berfungsi.
“Menurutku BEM sekarang tidak ada fungsinya. BEM bukan sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa lagi, sama seperi mahasiswa biasa. Entah kenapa Pres BEM-nya tidak ada? Sekarang tugas BEM sendiri tidak berfungsi dengan baik, malah disepelekan. Seharusnya tugas BEM itu penting,” tambah Laily.
Sekaratnya BEM saat ini telah diakui oleh Dina Fitriana, Sekretaris BEM (10/5). Menurut Dina, kondisi BEM sekarang memang sedang sekarat dan berantakan. Karena yang aktif hanya beberapa orang saja, sehingga membuat fungsi BEM hilang.
“Ya sekarat, berantakan. Sebenarnya berfungsi, karena BEM saat ini seharusnya sudah lengser. Jadi tidak berfungsi,” kata Dina.
Di tempat yang berbeda Anggun Putra, Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) telah mengiyakan fungsi BEM yang terabaikan. “Fakta kalau BEM saat ini masih bingung keberadaannya. Fungsi-fungsinya sedikit banyak terabaikan,” tutur Anggun (10/5).
naskah : Ayu Puspitaningtyas | foto : dok. Acta Surya