Actasurya.com – Memasuki satu dekade, Jatim Fair 2019 kembali digelar guna memperingati hari jadi Provinsi Jawa Timur ke-74 tahun. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, Jatim Fair selalu dimeriahkan oleh berbagai acara dan kegiatan. Mulai dari penampilan ragam produk industri kecil, menengah hingga skala besar, juga penampilan artis ibu kota turut memeriahkan agenda tahunan tersebut.
Jatim Fair tahun ini diselenggarakan mulai tanggal 8 – 13 Oktober 2019 di Grand City Surabaya. Event akbar ini dibuka oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (9/10). Pameran yang telah digelar untuk ke-10 kalinya dan telah menjadi ikon kebanggaan Jawa Timur ini, telah menjadi agenda pameran akbar multi produk terbesar di Indonesia Timur.
Pameran berskala Nasional ini digelar di area Open Space , Exhibition Hall dan Convention Hall Grand City. Menampilkan berbagai produk unggulan, serta lebih menekankan pada promosi produk-produk unggulan dan potensi Jawa Timur yang kompetitif, berkualitas, dan berorientasi ekspor di pasar global. “Jatim Fair 2019 adalah bagian cara untuk mendisplay produk unggulan Jawa Timur, terutama handycraft dan prototype teknologi,” tutur Khofifah saat meninjau berbagai stand di area pameran.
![](https://www.actasurya.com/wp-content/uploads/2019/10/IMG-20191009-WA0013-1024x684.jpg)
![](https://www.actasurya.com/wp-content/uploads/2019/10/IMG-20191009-WA0006-1024x684.jpg)
Selain itu, Khofifah menyebutkan di Jatim Fair bisa menjadi bagian dari pertemuan antara produsen dengan buyers nasional dan internasional. “Jatim Fair ini dirancang dan digelar untuk menarik para Buyers , Traders, dan Investor dalam upaya memperluas jaringan pasar nasional maupun global”, lanjutnya .
Jatim Fair 2019 juga jadi ajang pertemuan forum bisnis meeting. Dengan itu, diharapkan akan mendongkrak penjualan produk dari Jawa Timur. Bersamaan dengan pembukaan Jatim Fair 2019 kali ini, seperti yang dikatakan Khofifah Indar Parawansa, seiring dikeluarkannya PP 68 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singasari, terutama Cluster Digital IT atau Digital World dan Cluster Tourism.
“Jadi artinya akan jadi penguatan produk UMKM kita bisa Go Global, tetapi Digital IT juga bisa diakses tidak hanya oleh industri-industri manufaktur tetapi juga industri olahan terutama Mamin (Makanan dan Minuman)”, jelasnya.
Sementara itu, Khofifah mengatakan bukan hanya berbagai produk di Jatim saja, pameran ini juga mengenalkan berbagai potensi pariwisata di Jatim. Total lebih dari 540 stand yang diikuti kepesertaan dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur maupun dari luar Jawa Timur, pemerintah provinsi, BUMN/BUMD , perusahaan manufaktur , perusahaan menengah ke bawah, pengrajin UKM dan koperasi, juga meliputi aneka kerajinan produk fashion, garmen, aksesoris, telekomunikasi, otomotif, hasil pertanian, perkebunan, pariwisata, perbankan, makanan & minuman.
“Jatim Fair yang akan datang Insya Allah akan menjadi bagian dari penguatan Jatim Fair, kami berharap kalau nanti ibukota Indonesia itu pindah ke Kalimantan Timur, akan menjadi pameran terbesar di Indonesia. Yang sesuatu menurut saya sangat possible, bukan mimpi untuk bisa kita wujudkan,” pungkasnya. (N/F: Alf,Sya)