actasurya.com – Rabu (11/12), Stikosa-AWS menggelar pasar malam yang bertajuk ‘Saka Sinaw’, berarti sinoman dari AWS. Kegitan berkonsep Jawa yang dibuka dengan tari remo oleh Teater Lingkar, bisa dikatakan sepi peminat. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pengunjung.
“Stand-nya banyak, tapi yang datang cuma sedikit. Saya saja tahu informasi tentang acara ini dari teman kos yang kuliah disini,” keluh Daniar salah satu pengunjung.
Tak hanya Daniar yang mengeluhkan sepinya peminat, namun Restu yang mengisi stand-nya dengan berjualan jamu, juga menyoroti acara tersebut. Menurut pandangan mahasiswi semester 7 ini, kebanyakan pengunjung berasal dari para mahasiswa Stikosa-AWS, harusnya lebih ramai dari pihak luar.
“Publikasi yang kurang, membuat para pengunjung dari luar tidak banyak mengetahui keberadaan acara ini,” kata Restu.
Acara ini berlangsung dari tanggal 11 sampai 16 Desember, yang dibuka mulai jam 5 sore hingga 10 malam, kecuali Sabtu dan Minggu dimuali dari jam 10 pagi. Saka Sinaw merupakan pasar malam yang diadakan untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan, maupun mahasiswa lainnya yang ingin berjualan.
Namun, stand-stand dalam pasar malam ini tak hanya dipenuhi oleh mahasiswa Stikosa-AWS. Tapi ada juga dari pihak luar yang tutur meramaikan acara, diantaranya ada Teh Roso, Jasuke, Bebek Dekwek dan lain sebagainya.
“Yang saya harapkan adalah para pengunjung, terutama dari mahasiswa. Mahasiswa harus berperan aktif di kegiatan kampus seperti ini, begitu juga untuk acara yang akan datang,” jelas Dwi Ananda Amalia, Ketua Pelaksana.
naskah: Kartika | foto: Adek