actasurya.com – Indah, menakjubkan, keren, ungkapan yang akan keluar jika mengunjungi tempat ini. Cuban sewu, atau kata tumpak sewu sebutan tempat ini bagi orang Lumajang, dinamakan cubang sewu atau tumpak sewu karena tempat ini memiliki banyak air terjun. Tempat wisata ini berada diperbatasan Desa Bendosari, Kecamatan Pujon dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang
Tempat ini memang memiliki keindahan alam dan keunikan yang luar biasa sekali, dilihat dari atas sebelum turun ke anak tangga, lewat Malang khususnya bisa dilihat keindahan dari ketinggian air terjun dengan suara gemuruhnya air yang jatuh membuat rasa lelah itu tidak terasa dan untuk cepat-cepat sampai ke tujuan utama Coban Sewu.
Akses jalan yang bisa dilalui ada dua yaitu bisa lewat Lumajang yang nantinya akan melewati Goa Tetes terlebih dahulu, lalu menuruni beberapa air terjun dengan berpegangan dengan bambu dan potongan karet ban yang disediakan oleh penduduk sekitar.
Berbeda dari Lumajang, akses jalan bisa dikatakan lebih nyaman dan dekat dengan menuruni anak tangga yang disediakan masyarakat sekitar, juga berdekatan dengan air terjun. Jadi tidak perlu waktu lama jalan kaki untuk sampai ke tempat tujuan.
Masuk ke wisata ini masih dikatakan murah, karena harga tiket yang di patok hanya sebesar 5000 rupiah saja. Masuk dari Malang dan Keluar di Lumajang, akan disediakan transportasi ojek untuk mengembalikan kalian di tempat utama kalian masuk, karena jaraknya yang berdekatan yaitu sekitar 150 meter dari pintu masuk dari dua kecamatan yang berbeda ini.
Banyak sekali wisatawan luar Kota datang hanya untuk mengabadikan momen di air terjun Coban Sewu ini, salah satunya Muhammad Zhein yang mengatakan ketertarikannya dengan air terjun ini dari sosial media.
“Tempat ini sangat bagus, tidak mengecewakan dari apa yang saya liat sebelumnya di Facebook. Walaupun menuruni tebing dengan pijakan dan pegangannya menggunakan bambu,” ungkap wisatawan asal Sidoarjo ini.
Dengan keindahannya juga mampu membuat membuat Dhani menelusuri area Coban sewu dengan turun di Malang, dan naik di Lumajang, sampai menyewa ojek ke titik awal dia mulai melakukan perjalanan. Hal ini hanya untuk mengobati rasa penasarannya dengan tempat tersebut.
“Mumpung disini saya memuaskan rasa penasaran saya ke tempat ini, dengan saya yang turun dari Malang dan naik ke air terjun dan sampai ke Goa Sewu memang penuh tantangan. Melawan derasnya air yang turun sambil berjalan naik dengan berpegangan dengan karet ban dan berpijak bebatuan licin, mempunyai keseruan yang sangat luar biasa, sampai akhirnya saya memutuskan keluar lewat Lumajang,” tutur Dhani Pengunjung asal Sidoarjo. (N/F: Haris)