actasurya.com – Jangan mengaku penggemar makanan pedas jika belum mencicipi Bakso Abah Killer ini. Karena bakso ini bukan sembarang bakso yang biasanya sering kita jumpai yang hanya berupa gilingan daging sapi yag berbentuk bulat dengan siraman kuah kaldu. Bakso ini dihidangkan dengan irisan cabai didalamnya yang bisa menggugah selera makan anda bagi penggemar makanan pedas. Itulah, salah satu macam varian bakso yang dihidangkan oleh Bakso Abah Killer.
Tidak hanya itu, bermacam varian pun juga tersedia dalam menu. Dari bakso yang berisi irisan keju, jamur. Bakso Abah Killer ini sendiri pun juga merupakan nama salah satu dari tiga menu yang dihidangkan. Komposisi Bakso Abah Killer ini terdiri dari bakso keju, bakso halus, bakso jamur, tahu, siomay, gorengan, dan siraman kuah pedas yang di sebut dengan kuah killer. Dua menu lainnya yang disajikan adalah Bakso Abah Sangkil dan Bakso Abah.
Berawal dari usaha bakso sederhana di lingkungan kampus Perbanas Surabaya yang awalnya masih diberi nama Bakso Kampus ini, awal karirnya beranjak. Tahun 2014 bermodal sewa gerobak, usaha bakso ini berdiri. Mendapat respon yang cukup baik dari kalangan mahasiswa akhirnya bakso kampus ini mulai dikenal banyak orang dari semua kalangan hingga membuka cabang di UINSA (Universitas Islam Negeri Surabaya).
“Gerobak itu pun juga dulunya punya senior, saat sudah tidak terpakai ya sudah saya sewa saja. Seharinya saya kasih Rp. 80.000 saat itu,” ujar M. Husni Mubarok CEO (Chief Executive Officier) Bakso Abah Killer.
Hingga pada akhir 2016 bakso kampus berganti nama Bakso Abah Killer yang bertempat di Jalan Klampis Semolo Timur AB 36, Surabaya. Lalu sampai pada akhirnya menutup dua tempat yang sebelumnya dibuka agar sistemnya berjalan lebih terkendali.
Memilih nama Bakso Abah Killer, M Husni Mubarok selaku CEO menjelaskan bahwa ide nama bakso ini muncul karena panggilan sehari-hari dari teman-teman kampus yang di tujukan kepadanya yaitu “Abah.” Hingga konsep ini menjadi ikon dalam pelayanannya.
“Jadi, setiap pengunjung yang hadir akan dipanggil Abah jika pengunjungnya laki-laki dan Umik jika pengunjungnya perempuan,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan cukup bersahabat dari harga Rp. 14.000 hingga Rp. 18.000 tergantung menu yang dipilih. Seperti menu Bakso Abah dengan harga Rp. 14.000, Bakso Abah Sangkil dengan harga Rp. 18.000. Menu yang cukup laris ialah menu Bakso Abah Killer dengan harga Rp. 16.000.
Kuahnya sendiripun dihidangkan dengan tiga level, dari soft, medium, hingga hard. Mulai dari level soft sendiri di sebut dengan killing me softly, medium disebut dengan killing me inside, hingga level terakhir yang paling pedas yaitu killingan mantan. Namun bagi mereka yang tidak menyukai kuah, dapat memesan bakso ini tanpa memakainya.
Dalam sehari dia menjelaskan bisa menjual hingga lebih dari 200 porsi. Bakso Abah Killer ini buka dari jam 11:00 hingga 22:00 Wib. Bahkan outlet terpaksa ditutup jika persediaan bakso sudah habis. “Langsung saya closing jika persediaan bakso sudah habis,” tutur pria yang juga menjadi Cak dan Ning Surabaya 2016 ini.
Kini usaha Bakso Abah Killer sudah tak lagi menggunakan rombong kecil dan telah mampu membuka dua outlet. Outlet ini selain berada di Jalan Klampis (Daerah ITATS [Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya]), juga buka di Jalan Ngagel. Bagi yang tertarik dengan varian menu Bakso Abah Killer, sangat disarankan datang saat sore jika tak mau kehabisan. (N/F: Andyan Dwi S)