Bagaimana Balai Pemuda kini? Di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya, Balai Pemuda dituntut memiliki strategi pengembangan cerdas. Selain mempertahankan fungsinya sebagai ruang publik yang menampung semua aktivitas kesenian dari berbagai aliran, Balai Pemuda juga dikelola sebagai cagar budaya.
Secara fisik, bangunan di Jl. Pemuda No.15 Surabaya itu dibagi menjadi beberapa bagian. Di sebelah utara, yang menjadi satu dengan gedung utama Galeri Merah Putih, ditempati oleh Dewan Kesenian Surabaya (DKS). Bersebelahan dengan Galery Surabaya. Sementara di sebelah selatan, digunakan sebagai Gedung Galery Utama.
Gedung yang terletak di pusat kota Surabaya itu tidak lepas dari aktivitas berkesenian warga kota sekaligus sebagai Pusat Pagelaran Kesenian Surabaya (PPKS). Tempat itu menjadi salah satu tempat bagi seniman dari Jawa Timur mengekspresikan karya-karya budayanya. Baik budaya tradisional maupun budaya baru (modern), lebur menjadi satu.
Termasuk kawasan pembinaan seniman atau seniwati muda yang tergabung dalam Bengkel Muda Surabaya (BMS) dan Akademi Seni Rupa Surabaya (AKSERA). Berangkat dari itu, tidak heran bila Balai Pemuda menjanjikan berbagai bentuk kesenian murni seperti, pop, campur sari, teater, ludruk, ketoprak, hadrah, musik kontemporer hingga pameran seni rupa. Festival Seni Surabaya (FSS) menjadi event terbesar yang pernah digelar di Balai Pemuda.
Dari Balai Pemuda dengan proses berkesenian yang ada di sana, lahirlah seniman-seniman besar seperti Gombloh. Ceritanya, lagu Gebyar-gebyar ciptaan Gombloh lahir saat penyanyi kurus berambut kuncir itu sedang merenung di tempat itu.
“Juga Akhudiat sang seniman sastra, penyanyi Leo Kristi dan lain-lain,” kata Luhur Kayungga, Ketua Paguyuban Teater Api. Luhur adalah seniman muda yang sudah bertahun-tahun menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berkesenian di Balai Pemuda.
Besarnya pengaruh Balai Pemuda saat ini, menempatkan gedung itu menjadi salah satu PAD (Penghasilan Asli Daerah). Kegiatan pokoknya adalah menyewakan gedung untuk resepsi pernikahan, pagelaran musik hingga pameran buku. “Seperti itulah Balai Pemuda Sekarang,” kata Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pemuda Nirwana Yudha.***
Naskah : Guntur IP | foto : Akbar Insani