Mahasiswa baru Stikosa-AWS sedang gladi resik inaugurasi di Lab Multimedia. Sabtu (31/09).
Actasurya.com – Tiga hari sudah Opspek di Stikosa-AWS berlangsung, dimulai tanggal 29-31 Agustus 2019. Tiba di hari terakhir, mahasiswa baru ingin memberikan kesan yang dapat diingat semua panitia dan seluruh mahasiswa baru.
Inaugurasi jadi penampilan yang apik untuk persembahan terakhir. Sie acara hanya memberikan klue bahwa panitia ingin membuat sebuah drama debat.
“Iya. Itu konsep acara inaugurasinya pengen ada drama debat. Ya inovasi dan konsep baru. Aku mau yang beda dikit-dikit. Anti mainstream lah,” kata Alifia Widya Febriani selaku sie acara Opspek.
Dilihat dari debat maba tampak ekpresif. Antusias maba bisa dirasakan dan diluar dari panitia.
“Antusias banget mabanya. Diluar ekspektasi malah. Kaget juga mereka seantusias ini. Untuk menentukan bagian-bagian sih aku serahin ke mereka mbak. Soalnya ini udah hak mereka, inagurasi mereka. Yang ngatur dan nentuin bagian, dialog ya mereka sendiri,” jelas alif.
Untuk tema dari debat sendiri, ditentukan oleh mahasiswa baru. Tema yang diambil adalah literasi dengan judul ‘asimetris’. pekerja kelapa sawit dengan gaji yang minim dan ada pro kontra antara, pemerintah, pengusaha, activis dan masyarakat.
Judul tersebut terinspirasi dari drama di watchdoc. Debat yang melibatkan satu angkatan 2019 dengan dibagi menjadi beberapa bagian.
“Dibagi dua tim. Satu tim drama dan yang satunya tim debat. Tim debat dibagi menjadi empat bagian, pemerintah, pengusaha, activis dan masyarakat,” jelas Frisil Ayu salah satu maba.
Tujuan dari debat sendiri secara tidak langsung mengajarkan maba untuk berbekal data, fakta, sebelum bertindak debat. Pun tidak asal kritik dan komen.
Pesan yang ingin disampaikan maba, yakni untuk membuka suatu usaha itu perlu kesiapan yang matang. Sebab, harus dilihat dari segala aspek dan dampak yang ditimbulkan.
Untuk kesan maba, Frisil mengaku senang bisa kenal dengan teman-teman yang solid. Seperti koordinasi antar kelompok.
“Perluasan penanaman pohon kelapa sawit semakin melebar, dan itu berdampak bagi makhluk hidup yang ada di sana, seperti hewan ataupun manusia, hewan yang dulu mencari makanan di alam jadi ke rumah warga karena lahan yang habis, terus pembakaran dari lahan kelapa sawit itu berdampak buruk ke masalah pernafasan kepada warga,” urai dia.
Perlu diketahui, persiapannya pun cukup singkat. Pada saat hari ke-2 Opspek dibriefing akan ada inaugurasi dengan pemilihan acara debat drama.
Sebelum pulang maba mengkoordinasikan peranya masing-masing. Dan keesokan harinya cukup dengan 30 menit. Inagurasi jadi penampilan yang Apik penutup Opsek 2019 di Stikosa AWS. (N/F: Dni)