Salah satu kelompok yang tengah memainkan permainan oper bola dan dipandu oleh panitia Opspek. Sabtu, (31/09).
Actasurya.com – Kemoloran atau keterlambatan waktu kerap kali menimpa sebuah kegiatan besar, dengan tidak berjalannya waktu sesuai rundown acara dapat berimbas pada acara selanjutnya. Seperti pada kegiatan Orientasi Program Studi (Outbound) dan Pengenalan Kampus (OPSPEK) di Stikosa-AWS.
Tak hanya itu, kemoloran itu juga berimbas pada kepulangan mahasiswa baru. Di mana pada rundown, maba seharusnya pulang pukul 19.30 WIB tetapi molor 30 menit, alhasil maba pulang pukul 20.00 WIB.
Hal tersebut pun dibenarkan oleh Ketua Pelaksana (Kepel) Opspek, Linggar Mar’ah Solichah. “Maba pulang setengah delapan. Pulangnya molor,” kata Linggar sapaan akrabnya saat diwawancarai di sela bazar ormawa.
Namun, dari berimbasnya kemoloran waktu outbound kepada kepulangan maba ini sudah menjadi pertimbangan oleh sie acara. Pun, ketika pada realitanya terjadi kemoloran waktu, tentu hal tersebut akan menjadi evaluasi besar untuk panitia Opspek.
Bahkan team keeper outbound sebelum hari – H sudah mempersiapkan waktu dan lainnya. Sayangnya estimasi sebelum acara itu tak berjalan dengan mulus dan dapat dipungkiri pula untuk evaluasi besar.
“Pasti (dilakukan evaluasi besar). Menurutku itu memang tidak baik, akan menimbulkan keterusan-keterusan,” ujarnya.
Akan tetapi hal tersebut kembali lagi kepada rundown sie acara. Di mana Sie Acara harus memikirkan segala sesuatu kemoloran, dan tentunya terdapat berbagai plan yang menjadi tolak ukur estimasi waktu.
“Ketika kita membuat sebuah kegiatan kita sudah mempertimbangkan jalannya, eksekusi setiap kelompoknya seperti apa, terlepas dari kemoloran waktu itu akan menjadi evaluasi,” tutupnya. (N/F: Est)