actasurya.com – Mencari nafkah, sekaligus mencari hiburan. Tak gampang dijalankan memang, dan tak mudah ditemui. Namun tidak bagi Imam Dumeri, pedagang es Drop atau es Betet asli kota Blitar mengaku begitu menikmati pekerjaan yang ia jalani hingga saat ini selama bertahun-tahun.
Berjualan es selama empat tahun, nampaknya menjadi kesenangan tersendiri bagi Imam. Walaupun dua buah mobil telah ia miliki, Imam mengaku, mencari nafkah dari berjualan es jauh lebih menghibur daripada berdiam diri di rumah ataupun memelihara sapi-sapinya.
“Jualan biasanya pas waktu liburan, mulai jam 9 sampai dagangan habis,” ucap pria berusia 52 tahun ini.
Keuntungan yang Imam peroleh bisa mencapai 100%. Imam mengaku harga es per batang yang ia beli 1500, ia jual lagi seharga 3000.
“Lumayan bisa buat beli bumbu-bumbu buat istri, dan tambah-tambahan kebutuhan,” jawab Imam saat ditanya alasan lain mengapa lebih memilih berjualan di sini walaupun kebutuhan ekonominya bisa dibilang di atas rata-rata.
Sebelum berjualan es, Imam adalah seorang perantauan Malaysia selama lima tahun. Walau Imam tak mempermasalahkan keuntungan yang ia peroleh saat dagangannya sepi, warga Bendosari ini merasa senang saat berkumpul dengan pedagang lain dari paguyuban yang sama.
naskah dan foto : Amalia Irawati