actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook X (Twitter) Instagram
TRENDING
  • Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital
  • Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha
  • Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional 2024 dengan Pameran dan Orasi Kemanusiaan di Unair
  • Aksi Darurat Demokrasi di Surabaya, Buntut Kontroversi RUU Pilkada
  • Tolak RUU Penyiaran, Koalisi Masyarakat dan Pers di Surabaya Gelar Aksi
  • Laboratorium Jurnalisme di Kampus Wartawan
  • Bangun Kemampuan Berbicara Depan Umum, UKM Surabaya Muda Gelar Pelatihan Public Speaking
  • Jajal Kuliner Khas Pontianak di Kedai Kungfu Kapasan
Facebook X (Twitter) Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»BERITA»Es Betet Penghilang Bosan
BERITA

Es Betet Penghilang Bosan

redaksiBy redaksi30 Juni 2014
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

actasurya.com – Mencari nafkah, sekaligus mencari hiburan. Tak gampang dijalankan memang, dan tak mudah ditemui. Namun tidak bagi Imam Dumeri, pedagang es Drop atau es Betet asli kota Blitar mengaku begitu menikmati pekerjaan yang ia jalani hingga saat ini selama bertahun-tahun.

Berjualan es selama empat tahun, nampaknya menjadi kesenangan tersendiri bagi Imam. Walaupun dua buah mobil telah ia miliki, Imam mengaku, mencari nafkah dari berjualan es jauh lebih menghibur daripada berdiam diri di rumah ataupun memelihara sapi-sapinya.

“Jualan biasanya pas waktu liburan, mulai jam 9 sampai dagangan habis,” ucap pria berusia 52 tahun ini.

Keuntungan yang Imam peroleh bisa mencapai 100%. Imam mengaku harga es per batang yang ia beli 1500, ia jual lagi seharga 3000.

“Lumayan bisa buat beli bumbu-bumbu buat istri, dan tambah-tambahan kebutuhan,” jawab Imam saat ditanya alasan lain mengapa lebih memilih berjualan di sini walaupun kebutuhan ekonominya bisa dibilang di atas rata-rata.

Sebelum berjualan es, Imam adalah seorang perantauan Malaysia selama lima tahun. Walau Imam tak mempermasalahkan keuntungan yang ia peroleh saat dagangannya sepi, warga Bendosari ini merasa senang saat berkumpul dengan pedagang lain dari paguyuban yang sama.

naskah dan foto : Amalia Irawati

es betet khas kota blitar kuliner blitar Lembaga Pers Mahasiswa
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Instagram

Related Posts

Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital

23 Desember 2024

Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha

6 September 2024

Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional 2024 dengan Pameran dan Orasi Kemanusiaan di Unair

31 Agustus 2024

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.