actasurya.com – Minggu (1/5) – Panasnya Kota Surabaya tak mengalahkan gabungan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dari Surabaya, Banyuwangi, Probolinggo, Malang dan Kediri menyampaikan aspirasi keadilan untuk para buruh dan jurnalis mulai dari Monument Pers Perjuangan hingga Gedung Grahadi, Surabaya.
Aksi ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Buruh Nasional di Indonesia. Tidak hanya AJI, Serikat Pekerja Media, dan pers mahasiswa pun turun membantu menyampaikan keluh kesah para jurnalis. Hingga saat ini, upah yang didapatkan oleh para jurnalis di rasa kurang mencukupi kebutuhan mereka. “Selama ini, jurnalis menjadi sapi perah!,” ucap A’am, anggota AJI saat menyampaikan orasi.
Aksi dimulai dari Gedung Monument Pers Perjuangan sekitar 10.15. Mereka menyerukan aspirasi dan unek-unek sambil melangkahkan kaki menuju Gedung Grahadi sembari mengucapkan salam pada masyarakat Surabaya. Pukul 10.52 mereka sampai di Gedung Grahadi dengan diiringi seruan-seruan perjuangan para buruh. “Sekarang harga berita bisa dibeli seharga RP. 6.000, Rp. 15.000, bahkan Rp, 2.000,” seru Ika Ningtyas, Anggota AJI dari Jember sembari membaca puisi.
Tidak ada aksi anarkis selama mereka bersuara, bahkan lalu lintas terlihat lancar mulai dari Embong Malang hingga Gubernur Suryo. Anggota polisi yang dikerahkan sudah menjaga titik tertentu seperti Gedung Grahadi, Balai Pemuda dan Balai Kota Surabaya. “Anggota kita sudah nunggu dari jam delapan tadi mas,” ungkap pol pp yang akrab disapa Arif. Aksi unjuk rasa AJI ini selesai pukul 11.49, para polisi masih menunggu aksi buruh yang akan datang pukul 12.00. (N/F: Dewid)