actasurya.com – Hingga pertengahan Mei, belum terpilihnya Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (Pres BEM) yang baru, membuat keberadaan BEM menjadi tidak jelas. Tak hanya keberadaannya, status BEM pun terlihat antara ada dan tiada.
“Status BEM saat ini, antara ada dan tiada. Dikatakan ada, tapi tidak aktif. Kalau dikatakan tidak ada, anaknya ada,” jelas Dina Fitriana, Sekretaris BEM (10/5).
Di tempat yang berbeda Anggun Putra, Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) menjelaskan bahwa posisi BEM dalam masa transisi. Sehingga tidak bisa dipungkiri, apabila saat ini BEM agak tidak aktif.
“Karena dalam masa transisi, untuk mempersiapkan BEM selanjutnya. Saat ini sedang mengerjakan LPJ BEM,” tegas Anggun, mahasiswa semester IV ini (10/5).
Di sisi lain, Sulihati selaku Tim Formatur melihat keberadaan BEM saat ini tidak jelas, bahkan mati. Hal ini terlihat dari Marga Bagus Santoso, Pres BEM yang sibuk kerja dan cuti, serta anggotanya yang hilang.
“Jika pemimpinnya hilang, maka anaknya akan hilang sendiri-sendiri. Ibarat kucing yang baru melahirkan, beberapa bulan kemudian ditinggalkan oleh ibunya begitu saja. Pasti anaknya hilang entah kemana. Kecuali ibunya kembali, anak-anaknya pasti kembali,” ucap wanita yang akrab disapa Sulis (10/5).
Menurut Edgar Tidy Genedy, mahasiswa semester IV yang aktif di UKM KOPI, awalnya BEM terkesan tidak jalan, Pres BEM tidak terlalu total. “Kalau melihat sampai saat ini belum dipilih Pres BEM yang baru, memang benar-benar parah. Kurang BEM banget, bukan BEM yang seharusnya,” komentar Edgar (10/5).
naskah : Ayu Puspitaningtyas | foto : dok. Acta Surya