Actasurya.com – Kebijakan kampus terkait Minggu Tenang serta pelaksanaan UAS yang diperpadat, salah satu pertimbangannya adalah karena wacana program Semester Pendek (SP). Hanya saja akademik hanya memberlakukan SP untuk satu mata kuliah yaitu, Statistik.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/6) , Kepala Program Studi Putri Aisyiyah menjelaskan, bahwa memang ada rencana SP untuk semester ini. Tetapi, untuk sementara kelas yang dibuka hanya mata kuliah Statistik, dikarenakan cukup banyaknya mahasiswa yang belum lulus mata kuliah tersebut. Padahal, Statistik merupakan mata kuliah yang menjadi syarat bagi mahasiswa untuk dapat lulus.
“Adanya SP untuk memfasilitasi mahasiswa yang mau wisuda tapi belum lulus Statistiknya. Karena Statistik tidak ada di semester genap,” kata Putri. Stikosa-AWS terakhir kali menerapkan program Semester Pendek pada 2002. Setelah itu dihapuskan dengan pertimbangan kuota peserta SP yang setiap semesternya sering tidak terpenuhi.
Sementara itu, terkait persyaratan, hampir sama dengan mahasiswa yang mengurus KRS (Kartu Rencana Studi). Yaitu, sedang tidak dalam masa cuti, membayar biaya SP, dan untuk kuotanya, minimal ada sepuluh mahasiswa baru bisa dibuka kelas SP.
Untuk syarat yang lain, di tempat terpisah, Kamis (21/6) Kepala Bidang Akademis, Mas’ud Sukemi mengatakan, Semester Pendek hanya untuk mahasiswa yang tidak lulus, mengulang, atau ingin memperbaiki nilai. Untuk mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah tersebut, tidak boleh mengambil SP. (N/F: Ayu/infosmptn.com)