actasurya.com – Gresik-bertempat di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Menggelar pameran karya yang bertajuk Panggung gelar karya. Setidaknya terdapat 8 pasion yang didominasi oleh siswa kelas 10 dipamerkan dalam acara ini sabtu (30/1).
Delapan pasion tersebut diantaranya seni, jurnalis, kesehatan, Tahfidzul quran, psikologi, teknik dan IT, enterpreneur, dan entertainment. Dalam acara tersebut mereka juga memamerkan hasil karya sendiri seperti lukisan dari pilox serta nasi krawu yang dibuat dari labu serta bantal yang telah didaur ulang.
Kepala sekolah SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Toha Mahsun menjelaskan bahwa acara yang digelar hari ini merupakan wadah bagi siswa untuk bisa menunjukkan hasil karya mereka, sehingga para siswa tidak hanya belajar didalam kelas saja. “Kita beri Fasilitas untuk siswa yang memiliki minat yang lebih,” ungkapnya.
Diakuinya Panggung Gelar Karya ini adalah pertama kali yang digelar oleh SMAM. Sebab dalam pengembangan yang dilakukan oleh Muhammadiyah akan berlanjut lagi setelah adanya acara ini. “Akan ada lagi tapi didalam internal saja ini juga sekaligus mengenalkan karya-karya siswa,’ ungkapnya.
Toha menjelaskan dalam acara ini masih akan dikaji ulang, sebab hasil acara ini menjadi bukti bahwa siswa itu memiliki daya kreatifitas dan kinerja yang bagus. “Terlihat dari enterpreneur, jurnalis serta kesehatan itu buah kinerja mereka mereka selama ini meski masih bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia,” katanya.
Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan orang tua serta pembinanya. Dalam daya kreatifitas serta daya saing antar tim terlihat jelas. Keterlibatan orang tua dalam pengembangan siswa juga membantu dalam kinerja siswa.
Toha menambahkan dalam antusias yang siswa diberikan oleh sekolah. Mampu merubah siswa menjadi berani dan mandiri. Terbukti dalam pasion jurnalis, anggota yang masih kelas 10 berani terjun langsung di lapangan.
Tidak hanya jurnalis saja, para awak seni juga mampu memberikan karyanya lewat on the spot. “Semua aktif siswanya, semua ini untuk mendongkrak daya imanjinasi serta kepribadian siswa,”imbuhnya.
Muhammad Mukhid yang menggantikan Mahin sebagai wakil Dinas Pendidikan (DISPENDIK),memberi apresiasi terhadap SMAM. Sebab dalam memberi dorongan siswa, sekolah islam ini memiliki inovasi sendiri. “Ya bagus terutama minat bakat siswa yang terpendam,” ucap dia.
Mukhis menambahkan dalam pemilihan sekolah yang akan dijadikan lomba antar provinsi. Akan menilai dari keterampilan siswa dan pengembangan siswa. “Sekolah tentunya harus memberikan wadah keterampilan jika tidak maka siswa akan lemah. Selayaknya siswa menjadi lebih baik lagi,” imbuhnya.(N/F: Lutfi)