Lewat visual, sembilan fotografer dan satu videografer menorehkan kesan mereka terhadap kota pahlawan. Membingkai fenomenanya, Membedah seluk beluknya, menjelajah semakin dalam, melampaui masa lalu, dan menggali kekayaan sejarah dan budayanya. Membahas perkembangan kota ini hingga masa mendatang pun seakan tiada batas, sedangkan kota ini akan terus bertumbuh.
Visual-visual tersebut dibingkai dalam pameran fotografi yang diadakan oleh komunitas fotografi Matanesia pada tanggal 6-20 Desember 2011 di gedung CCCL, galeri sekolah kebudayaan Prancis. Dengan tema ‘Surabaya Tanpa Batas’, pameran ini menampilkan 74 foto dan 1 film. “Judul pameran ini mempunyai makna istimewa. Setiap fotografer tidak dibatasi menempatkan kota pahlawan sebagai objek foto,” cetus Boby Noviarto Pribadi, Manager Project Matanesia. Tak hanya fotografer lokal, pameran ini juga melibatkan Marie Jo Stevens, fotografer budaya dari Prancis dan Agus Suparta, fotografer lepas.
Foto-foto yang terpampang di dinding gedung CCCL ini akan mengangkat kisah di antaranya, Wajah Utara Surabaya, Kampung di Balik Mal, Kampung Jajan, Jejak Islam di Surabaya, Sisa Lahan Kota, Jejak Kampung Seni, Riwayat Ikon Kota, Sejarah Pecinan Surabaya.
“Surabaya lebih sering digambarkan sebagai kota industri dan pelabuhan yang sibuk. Daya tarik sejarah yang kuat dan budaya kota yang menawan hati. Banyak sisi-sisi menarik yang terkadang warga kotanya tidak menyadari atau bahkan tidak mengetahuinya. Yang menariknya lagi dari Surabaya. kota ini kompleks dengan tradisi Jawa, Madura, China, yang masing-masingnya memberi warna dan kekhasan kota,” ungkap pria yang masih tercatat sebagai mahasiswa Stikosa-AWS ini.
Ia menambahkan, perkembangan kota yang dinamis, menggantikan posisi kampung sebagai salah satu ciri khas kota yang toleran, terbuka dan dinamis. Meski demikian, kota ini masih menyimpan beragam pesona.
Selain memamerkan bingkai-bingkai foto, Matanesia juga menyelanggarakan diskusi bersama para peserta pameran. Workshop yang digelar pada (7/12) lalu itu diisi materi seputar foto jurnalistik dan etnofotografi. Para fotografer yang berkompetisi akan memandu workshop selama dua hari. Setelah dibekali pengarahan mengenai fotografi, mereka melakukan praktek hunting di lapangan.
Selanjutnya hasil workshop yang bertema perancis kontemporer dalam rangka Bulan Fotografi 2011 akan ditampilkan pada presentasi hasil workshop. Di akhir presentasi diumumkan pemenangnya, Kamis, (8/12) sore di galeri kebudayaan prancis gedung CCCL.
“Karya fotografi yang ditampilkan tampak dinamis dan nyata,” ungkap salah seorang pengunjung SMA 15 Surabaya.
(naskah dan foto: Rama DOC)
1 Komentar
I came to your “Sisi lain Surabaya dalam Bingkai | actasurya.com” page and noticed you could have a lot more traffic. I have found that the key to running a website is making sure the visitors you are getting are interested in your subject matter. There is a company that you can get traffic from and they let you try it for free. I managed to get over 300 targetted visitors to day to my website. Visit them today: http://voxseo.com/traffic/