actasurya.com – ‘Bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya’, tampaknya peribahasa ini cocok untuk menggambarkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Stikosa-AWS saat ini. Pasalnya, setelah Marga Bagus Santoso, Presiden BEM cuti, anggotanya menjadi kocar kacir.
“Tidak aktifnya Pres BEM, berdampak pada anggotanya yang sudah mulai kocar kacir dan sekarang tersisa sekitar lima orang. Dia saat ini sedang cuti kuliah,” jelas Anggun Putra, Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) (10/5).
Senada dengan Anggun, Dina Fitriana, Sekertaris BEM (10/5), juga mengeluhkan kondisi BEM yang menjadi morat marit sejak Pres BEM sibuk. “Pres BEM sibuk dengan pekerjaannya. LPJ ditarik ulur, BEM jadi morat matir,” ucap Dina.
Keadaan ini berdampak pada berbagai aspek mulai dari organisasi mahasiswa (ormawa) hingga kondisi BEM sendiri. Menurut Laily Widiawati, Bendahara BEM (10/5), kondisi seperti saat ini pasti berdampak, apalagi untuk ormawa. Karena segala macam perijinan harus melalui BEM.
“Aku belum paham, saat ini BEM dalam masa demisioner atau apa? Jika memang masa demisioner, ya diumumkan kalau BEM tidak aktif lagi dan sudah dialihkan ke tim formatur,” tutur Laily.
Namun, menurut kacamata Edgar Tidy Genedy, mahasiswa semester IV yang aktif di UKM KOPI (10/5), dampak ke ormawa tidak terlalu besar. Lebih berdampak ke BEM berikutnya.
“Kalau dilihat dari kepemimpinan Yudis (BEM sebelumnya, Red) BEM-nya seperti itu. Kepemimpinan Marga seperti ini, bisa jadi tahun berikutnya tidak ada calonnya. Tidak ada yang berminat sama BEM. Jadi BEM mati, ormawa juga mati,” ujar Edgar.
Terkait masa demisioner BEM, Dina Fitriana, Ketua Tim Formatur menjelaskan bahwa BEM belum dialihkan ke tim formatur. “Tidak ada pembicaraan mengenai penyerahan jabatan,” tambah Dina.
naskah : Ayu Puspitaningtyas | foto : dok. Acta Surya
3 Komentar
Terus berkarya yu..
Makasih kakak 😀 hehehee..
Makasih, Kak Subagus. Terus support kami. jangan lupa mampir di http://www.actasurya.com 😀