18 tahun sudah usia UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Prapala (Prapanca Pecinta Alam) Stikosa-AWS kini. “Bukanlah umur yang muda lagi. Ibarat manusia, kini ia telah dewasa, ia sudah mengenal mana yang baik dan yang buruk,” tutur seorang pioner berdirinya Prapala pada acara tasyakuran yang dihelat di lapangan paving Stikosa-AWS, Sabtu (6/6).
3 Juni merupakan tanggal bersejarah bagi UKM penggila tantangan ini. Tepat pada hari itu Prapala berdiri akibat dari rasa ketidak puasan mahasiswa atas stagnasi yang dialami organisasi-organisasi yang ada di kampus. “Kita melihat kurang adanya greget yang dimiliki organisasi kampus, saat itu ada senat yang angin-anginan, himmarfi juga, apalagi acta surya. Jadi kami memutuskan untuk mendirikan Prapala sebagai bentuk protes kami,” imbuhnya.
Akhirnya dengan awak sebanyak 50 orang, UKM baru di Stikosa-AWS didirikan. “Kenapa kita lebih memilih Prapanca ketimbang Stikosa-AWS?. Nama itu kita pilih untuk memberi identitas pada organisasi kita. Waktu itu yayasan Prapanca mempunyai Akpar yang berkembang lebih pesat dari pada Stikosa-AWS, jadi kita lebih memilih nama Prapanca tiu,” lanjut pria berperawakan tinggi tegap itu.
Di ulang tahunnya yang ke-18 ini Laurensius Monday selaku ketua Umum Prapala menyongsong motto mereka ‘Dengan kekeluargaan dan pengabdian kami datang’. Ia berharap agar Prapala dapatr terus eksis dalam segala kegiatannya.
Rangkaiaan kegiatan diesnatalies kumpulan mahasiswa yang doyan petualangan ini dimulai dari Senin (2/6). Mereka melakukan pendakian ke puncak penanggungan, tempat Prapala lahir. “Acara napak tilas ini kami lakukan sebagai bentuk hormat kami pada para pendahulu yang sudah mendirikan organisasi tercinta ini,” tutur Arina ketua pelaksana diesnatalies Prapala ke-18.
Selain anggota Prapala sendiri, pendakian itu juga diikuti dua mapala lain, yaitu mapala dari Reksa Buana (Kediri) dan IAIN Sunan Ampel. “Mereka ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada kita diatas puncak, jadi mereka juga ikut pendakian,” imbuhnya.
Disamping tapak tilas, pada pendakian yang berakhir pada selasa (3/6) itu mereka juga membuat video dokumenter pendakian. Video berdurasi 10-15 menit tersebut ditampilkan pada acara tasyakuransnya yang dihadiri kawan-kawan dari UKM, Unitas dan Komunitas yang ada di Stikosa-AWS. Subagus Indra