actasurya.com – Pesta demokrasi tahunan Stikosa-AWS memasuki harinya, pemilihan Presiden BEM yang baru untuk periode kepemimpinan 2018-2019 telah resmi digelar, Jumat 27 April 2018 tepat pukul 17.50 wib, bertempat di pendopo Stikosa-AWS. Dua calon Presiden BEM yakni Anggadia Muhammad dan Soekarni Francha Ohoiulun memaparkan visi dan misi masing-masing. Pemaparan visi dan misi calon Presiden BEM dibuka oleh sambutan ketua Stikosa-AWS Ismojo Herdono dilanjutkan sambutan dari Koordinator tim formatur Qoonita Fajriana
Jajaran pihak akademik serta mahasiswa antusias mengikuti pemaparan visi dan misi kedua kandidat calon presiden BEM. Dari jajaran akademik yang hadir ketua Stikosa-AWS Ismojo Herdono, Suprihatin selaku Pembantu Ketua I (PK I), Mas’ud Sukemi sebagai Pembantu Ketua II (PK II), Puasini Apriliantini sebagai Pembantu Ketua III (PK III), serta Ratna Puspita Sari sebagai Ka. Prodi.
Berikut kutipan visi dan misi dari calon presiden BEM nomor urut 1 Anggadia Muhammad.
Visi
Mewujudkan BEM Stikosa-AWS sebagai lembaga yang interaktif kepada Mahasiswa dan Civitas Akademik untuk bersinergi dalam meciptakan Inovasi.
Misi
- Menjaga dan meningkatkan kerjasama dengan Ormawa Stikosa-AWS
- Membangun Internal Organisasi yang bersifat Profesional, Aktif, dan Solid
- Menjadi penghubung dalam berkomunikasi antara Mahasiswa dengan Akademik.
Soekarni Francha Ohoiulun yang menjadi calon Presiden BEM nomor urut 2 membawa visi dan misi sebagai berikut :
Visi
Mewujudkan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Mahasiswa yang Kreatif, Inovatif, Berkualitas, Berprestasi dan Bersaudara dalam lingkungan kampus dan menjadikan BEM sebagai sarana aspirasi bagi mahasiswa dalam mengemukakan pendapat guna mengembangkan kampus STIKOSA-AWS.
Misi
- Meningkatkan kualitas kinerja pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa
- Membangun komunikasi dan persaudaraan yang baik antara Badan Eksekutif Mahasiswa dengan seluruh Mahasiswa. Baik ORMAWA maupun non- ORMAWA.
- Mengadakan kegiatan yang berkesinambungan dan dibantu oleh ORMAWA yang ada.
- Memfungsikan MADING sebagai tempat untuk menuangkan kreatifitas mahasiswa berupa tulisan-tulisan yang kritis dan ciptaan lainnya
- Mengevaluasi kinerja yang telah berlangsung secara berkesinambungan agar mencapai hasil yang memuaskan.
- Mengajak mahasiswa untuk mengunjungi perpustakaan dan mencitai buku-buku sebagai wadah ilmu yang utama.
- Membenahi kembali penggunaan perpustakaan yang sebenarnya.
- Mengubah daerah yang berkolam menjadi tempat yang bermanfaat sebagai wadah untuk berkumpul dan mengemukakan sesuatu yang nantinya akan bermanfaat bagi kita semua.
Melalui tiga sesi tanya jawab pada pemaparan visi dan misi calon Presiden BEM Stikosa-AWS periode 2018-2019, para audience mengomentari visi dan misi kedua calon Presiden BEM dan mengutarakan pertanyaan-pertanyaan terkait, pertanyaan dan komentar beragam dari berbagai pihak baik dari akademik maupun mahasiswa Stikosa-AWS sendiri, selain penanya dari wakil akademik dari kalangan mahasiswa juga antusias untuk melontarkan pertanyaan diantaranya Alfan , Noval Aldrian, Febriansyah, Yohannes Obed, dan Greatha Gloria.
Beberapa pertanyaan antara lain tentang sejauh mana mengenal BEM dan kinerja BEM di periode sebelumnya lalu apa rencana untuk BEM kedepan, pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Alfan, juga apa latar belakang mencalonkan menjadi calon PresBEM pertanyaan tersebut ditanyakan oleh Greatha Gloria. Selain pertanyaan tersebut , dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dan komentar yang muncul berkenaan dengan bagaimana realisasi dan bentuk kongkrit dari perwujudan visi dan misi yang dibawa oleh kedua calon dan kapankah visi dan misi tersebut efektif dijalankan.
Calon Presiden BEM nomor urut 1 Anggadia Muhammad menanggapi komentar tersebut, dengan menetapkan segera mengadakan kongres mahasiswa tiga bulan kedepan, mengingat tak berjalannya kongres mahasiswa pada dua periode kepengurusan BEM sebelumnya. Padahal sesuai dengan AD ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) BEM 2016 adanya program untuk diadakannya kongres mahasiswa. Langkah pendek pada awal menjabat jika terpilih menjadi Presiden BEM 2018/2019, yaitu lebih dulu membahas tentang konsep dan mekanisme kongres mahasiswa dengan Ketua umum masing-masing Ormawa. Harapan diadakan kongres nantinya dapat menjadi forum diskusi mengenai isu-isu yang berkembang di internal kampus beserta solusi yang diperlukan, melancarkan program kerja BEM, revisi dan pengawasan AD ART, serta memperkuat relasi dan komunikasi BEM dan mahasiswa
Melihat gambaran periode lalu berkenaan dengan minat diskusi dari mahasiswa yang rendah, seperti saat keluarnya kebijakan baru dari akademik mengenai jumlah dan pembagian absen mahasiswa yang kurang sosialisasi dimana menimbulkan ketidaksatuan suara dari mahasiswa dengan akademik, Anggadia Muhammad Calon Presiden BEM yang juga anggota AWS radio ini mengharapkan sinergi BEM, Ormawa, serta akademik yang baik demi mengatasi persoalan yang akan timbul di masa mendatang, baginya wadah forum diskusi nantinya harus terkonsep dengan baik agar dapat terselenggara secara tepat guna.
Sementara Calon Presiden BEM nomor urut 2 Soekarni Francha Ohoiulun dalam visi dan misinya lebih menekankan pada peningkatan sinergi mahasiswa dan akademik serta memaksimalkan sarana dan prasaran kampus bagi mahasiwa untuk tempat mungumpulkan aspirasi dan inspirasi kepada BEM, salah satunya memaksimalkan fungsi perpustakaan sebagai tempat untuk mencari ilmu melalui buku-buku sebagai penunjang tugas-tugas sebagai mahasiswa.
Untuk mewujudkan visi tersebut perempuan yang akrab dipanggil Soekarni mengupayakan koordinasi yang baik terhadap mahasiswa yang punya kemampuan, minat dan bakat agar lebih aktif dan proaktif dalam mengikuti kegiatan seperti lomba dan sebagainya agar tercipta mahasiswa yang Kreatif, Inovatif, Berkualitas, Berprestasi. Sedangkan dalam rangka meningkatkan kualitas badan pengurus BEM perlu menjalin kedekatan khusus antara BEM dan ormawa agar aspirasi dari ormawa dapat menjadi masukan yang baik bagi BEM untuk meningkatkan maupun mengevaluasi kinerja. Dalam hal pemanfaatan sarana dan prasarana kampus, perempuan kelahiran Ambon ini mengharapkan sarana dan prasarana yang ada dapat menjadi tempat yang berguna untuk menyalurkan aspirasi antara BEM, ormawa, dan mahasiswa, sedangkan angan-angannya agar dibangun sebuah aula yang memiliki fungsi tersebut.
Puncak Demokrasi Stikosa-AWS, Terpilihnya Presiden BEM Yang Baru
Puncak dari pemilihan Presiden BEM periode 2018/2019 yakni pemungutan suara digelar pada Senin, 30 April 2018 di pendopo Stikosa-AWS. Panitia menyediakan bilik suara untuk warga kampus yang ingin mencontreng calon Presiden BEM sesuai pilihannya, jadwal pemungutan suara dilakukan mulai pukul 07.30 – 20.00 WIB, kemudian penghitungan suara yang dilakukan hari itu hingga dapat diketahui presiden BEM terpilih. Pemungutan suara hari itu berlangsung kondusif, baik mahasiswa maupun dosen menggunakan hak pilihnya masing-masing.
Hingga waktu untuk pemungutan suara pukul 20.00 wib pemungutan suara resmi ditutup, dilanjutkan penghitungan suara yang dipandu oleh panitia serta mahasiswa yang antusias mengikuti jalannya sesi, hasil perhitungan suara diperoleh hasil 109 suara diperoleh Anggadia Muhammad yang keluar sebagai Presiden BEM terpilih , sedangkan 52 suara diperoleh Soekarni Francha Ohoiulun.
Anggadia Muhammad Presiden BEM terpilih kemudian memberikan sambutan singkat kepada mahasiswa yang hadir bahwasannya akan mengikutsertakan Soekarni Francha Ohoiulun dalam kabinet BEM bentukannya nanti. Sementara Soekarni Francha Ohoiulun menyampaikan harapannya kepada presiden BEM terpilih “Saya berharap agar Mas Angga bisa menjadi pemimpin yang bertanggungjawab dan memperhatikan masyarakat AWS dalam menyuarakan aspirasi mereka, dan semoga lewat mas Angga, BEM dapat lebih berkualitas dalam kinerja kerjanya,” ucapnya.
Dengan berakhirnya rangkaian pemilihan Presiden BEM periode 2018/2019, menghasilkan satu nama Anggadia Muhammad yang akan menjabat Presiden BEM periode 2018/2019 dengan harapan dari seluruh warga kampus Stikosa-AWS agar BEM semakin solid dalam kinerja sekaligus lebih baik dalam menjalankan fungsinya di ranah sosial Stikosa-AWS. (N/F : Erik)