actasurya.com – Nitrogen kini sedang menjadi tren di kalangan pemilik kendaraan pribadi. Dengan berbagai macam keunggulan yang ditawarkan, hingga menjamurnya tempat penyedia jasa pemompaan, membuat nitrogen menjadi salah satu hal yang mudah didapatkan. Namun, beberapa waktu yang lalu, banyak pihak yang mengeluhkan tentang praktek kecurangan pengisian nitrogen.
Berawal dari sebuah postingan di akun Facebook milik Franz Borgiaz. Franz mengaku tertipu ketika ia sedang mengisi nitrogen di salah satu outlet yang tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Ia merasa tertipu lantaran mendengar adanya suara kompresor yang bekerja ketika mesin nitrogen sedang mengisi ban mobilnya.
Franz juga mengaku tidak menemukan adanya tabung yang berisi zat nitrogen. Ia langsung mencurigai adanya praktek kecurangan dalam pengisian ban dengan mengganti nitrogen dengan angin biasa. Sontak, postingan Franz menjadi ramai dibicarakan oleh masyarakat.
Namun, hal ini juga langsung menuai tanggapan dari salah satu penyedia jasa pemompaan nitrogen, Green Nitrogen. Lewat pesan pribadi di Facebook yang dilayangkan kepada Otosia.com, Green Nitrogen mengungkapkan bahwa kompresor dibutuhkan untuk membantu mendorong dan memvakum (menyedot) angin. Hal ini dilakukan kepada pengguna nitrogen baru, agar tidak terjadi pencampuran udara di dalam ban.
Kurangnya Pemahaman Masyarakat
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang nitrogen memang turut membuat masalah ini menjadi lebih runyam. Banyak pula masyarakat yang takut ketika menggunakan nitrogen. Padahal, dibalik tuduhan yang marak beredar, nitrogen menyimpan segudang manfaat, tak hanya untuk ban, namun juga untuk mesin dan penggunanya.
Menjawab status Facebook yang ditulis oleh Franz, tim Green Nitrogen juga sempat menuturkan jika kompresor dibutuhkan dalam membantu mendorong dan memampatkan udara. Karena, nitrogen yang diproduksi oleh Green Nitrogen murni diambil dari alam. Jadi, kompresor dibutuhkan untuk mencari udara, bukan untuk mengisi angin biasa.
Hal ini juga dibenarkan oleh Faisol, salah satu pegawai yang bekerja di Nitro01. Faisol membenarkan jika kompresor sangat dibutuhkan, namun untuk menyaring nitrogennya, terdapat mesin N2 generator. Mesin tersebut merupakan mesin dengan teknologi vakum, yang secara otomatis memproduksi nitrogen dari udara.
Faisol yang ditemui di SPBU Nginden Intan, Surabaya juga berani menjamin, jika nitrogennya murni dan asli, bukan angin biasa. “Disini tingkat kemurniannya hingga 95%,” ujar laki-laki yang sudah tiga tahun bekerja sebagai pengisi ban nitrogen ini.
Berbeda perusahaan, berbeda pula cara untuk memperoleh nitrogennya. Faisol yang berasal dari perusahaan Nitro01 mengaku mendapatkan nitrogen dari alam dan memprosesnya dengan mesin tertentu. Sedangkan Idris, mengaku membeli nitrogen yang sudah jadi dalam sebuah tabung.
Idris yang menyewa stan di SPBU Raya Nginden ini mengaku setiap beberapa bulan sekali, ia membeli nitrogen yang diolah oleh pabrik. Hal ini ia lakukan untuk menjaga kemurnian nitrogen yang ia tawarkan ke konsumen. Ia juga menjamin, untuk sepeda motor, nitrogen yang dijualnya bisa bertahan tanpa mengisi angin lagi selama tiga bulan.
Maraknya Bisnis Nitrogen
Beberapa tahun ini, banyak bermunculan penyedia layanan pengisian nitrogen. Berasal dari beberapa perusahaan, mereka bekerjasama dengan menyewa stan di SPBU Pertamina. Namun, banyak pula yang menjajakan nitrogen di pinggir jalan.
Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam, ada yang sudah tertera dalam daftar harga, ada pula yang tidak mencantumkan harga. Hal in kerap membuat masyarakat bingung, dengan adanya beberapa harga yang berbeda.
Di stan Nitro01, terdapat papan yang berisikan harga nitrogen. Mulai dari tiga ribu rupiah untuk menambah angin nitrogen hingga lima ribu rupiah untuk pengisian baru. Sedangkan unuk mobil, pengisian baru dihargai sepuluh ribu, namun untuk penambahan angin, hanya dibandrol empat ribu rupiah.
Dalam sehari, rata-rata Idris maupun Faisol dapat mengisi lebih dari dua puluh kendaraan. Setiap harinya, mereka mengaku selalu ada saja yang mengisi baru ban kendaraannya. Penghasilan kotornya pun dapat mencapai 150 hingga 300 ribu per harinya.
Keuntungan yang menggiurkan juga ikut membuat banyak pihak yang curang ikut-ikutan untuk mencicipi hasilnya. Menanggapi banyaknya isu kecurangan pada bisnis nitrogen, Faisol mengaku hanya bisa diam saja. “Ya gitu itu kan orang yang mau matiin pekerjaannya orang aja, mbak,” ujarnya.
Keunggulan Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang paling banyak tersedia di bumi. Jumlahnya yang lebih dari 70 persen membuat nitrogen mudah untuk didapatkan. Dengan proses yang sudah teruji, memang tak sulit untuk memperoleh nitrogen.
Nitrogen juga terkenal memiliki banyak keunggulan, misalnya untuk ban, untuk kendaraan, untuk mesin, dan otomatis untuk pengendara. Bagi ban, nitrogen dinilai lebih stabil dalam menjaga tekanan ban, nitrogen juga lebih elastis yang mana membuat kelenturan ban lebih terjaga.
Tak hanya itu, Nitrogen juga terbukti dapat menjaga temperatur ban lebih stabil pada kondisi panas dan dalam perjalanan panjang, sehingga terhindar dari ban pecah akibat peningkatan temperatur dan tekanan. Masa pakai nitrogen juga tahan lama.
Hal ini juga diungkapkan oleh Inne Susanti, salah satu pengguna nitrogen. Inne yang sudah menggunakan nitrogen selama dua tahun ini mengaku memperoleh banyak keunggulan ketika beralih ke nitrogen. Tak hanya itu, Inne juga mengaku tak pernah ada keluhan jika menggunakan nitrogen. Menurutnya, nitrogen lebih nyaman untuk digunakan berkendara, karena nitrogen memiliki sifat lentur dan lebih empuk pada ban.
“Saya disarankan oleh suami, pertama kali nyoba, eh, ternyata lebih enak untuk digunakan, dan lebih empuk,” ujarnya yang ditemui saat menambah nitrogen pada ban mobilnya.
Nitrogen juga dinilai memiliki keunggulan untuk mesin kendaraan, salah satunya kinerja mesin lebih stabil karena tekanan ban juga stabil. Akibat dari tekanannya yang stabil, performa kerja mesin pun optimal dan akhirnya bisa lebih hemat bahan bakar.
Sedang keuntungan bagi pengendara, nitrogen bisa membuat keselamatan lebih tinggi, karena tekanannya stabil dan daya cengkram maksimal sehingga terbebas dari slip di waktu hujan atau jalan yang licin. Nitrogen juga dinilai lebih nyaman digunakan berkendara, karena ban lebih lentur dan tidak terlalu keras.
Menilik dari banyaknya keunggulan nitrogen, masyarakat tentu tergiur akan keuntungan yang ditawarkan. Namun, hal ini tentu sangat disayangkan apabila banyak ditemui penjual yang curang. Minimnya pengetahuan masyarakat, juga tidak adanya sosialisasi, membuat beberapa orang berpikir dua kali untuk memutuskan mengganti angin pada bannya dengan nitrogen.
“Semoga pemerintah juga tegas menangani pedagang yang curang, hingga tak ada lagi masyarakat yang resah,” tutup Inne. (N/F : Hilda/Els)