Actasurya.com – Kurang lebih pekan kedua umat muslim menjalankan ibadah puasa. Ikatan Alumni (IKA) Stikosa-AWS menginisiasi, yang didukung oleh Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT) serta Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS). Menggelar festival komunikasi di Ruang Multimedia Stikosa-AWS, dengan menyuguhkan pembicara beberapa dari kalangan alumni Stikosa-AWS dan profesi jurnalistik yang berbeda.
Tak hanya itu, dalam ruang diskusi dan berbagi inspirasi oleh Alumni tersebut. Telah dilaksanakan sejak Jumat (31/03) lalu dengan tajuk “Menjadi Jurnalis Handal di Media Digital”. Pada kesempatan tersebut, dibawakan oleh Hendro D. Laksono alumnus Stikosa-AWS angkatan 1992. Dimana saat ini ia aktif di media beritajatim.com dan pilar.ID.
Di forum kedua pada 4 April 2023, diisi oleh Mamuk Ismuntoro dengan tajuk “Menakar Fungsi Foto Jurnalistik Dalam Lanskap Media Sosial”. Pendiri Komunitas Matanesia, sekaligus Alumnus Stikosa-AWS angkatan 1994 ini mengajak peserta untuk pandai dalam mengelola sosial media. Terkhusus bila sudah kerja di Media, yang tentu setiap redaksi memiliki kebijakan tersendiri.
Dalam pemaparan materinya, Mamuk kemudian mengutip sebuah polling yang dilakukan di Amerika Serikat. Pewarta foto menilai, ketika foto dimuat di media sosial, maka foto itu akan menjadi lebih populis meski di sisi lain juga menimbulkan kekhawatiran akan kehilangan konteks jurnalistik.
“Karya foto jurnalistik itu akan menjadi sekedar meme, bahkan bisa disalahgunakan menjadi hoaks dengan pengeditan ataupun keterangan foto yang serampangan,” jelas Mamuk.
Pendefinisian awal foto jurnalistik ialah karya foto yang dimuat di media massa sesuai konteks yang ingin disampaikan. Seperti halnya foto-foto yang ada di majalah dan surat kabar. Bahkan, foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) pun dapat dijadikan foto jurnalistik.
“Itu semua foto jurnalistik. Bahkan foto KTP pun bisa menjadi foto jurnalistik jika ada konteks pemberitaannya,” tambah Mamuk kepada peserta kuliah umum.
Selain itu, Ketua IKA Stikosa-AWS Mohammad Zurqoni, mengungkapkan alasan dibalik pagelaran festival komunikasi. Ialah untuk mengisi ramadan dengan kegiatan positif dan inspiratif. Yang didukung oleh berbagai pihak internal Stikosa-AWS.
“Jadi festival ini menjadi ikhtiar bersama. Mengisi ramadan dengan kegiatan positif dan inspiratif. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kawan alumni yang mau terlibat. Juga dukungan kampus dan YPWJT. Di tengah kesibukan, mereka masih mau turun gunung berbagi wawasan,” ungkapnya
Tanggapan lain datang dari Pejabat Sementara (PJS) Stikosa-AWS, Jokhanan Kristiyono mengatakan ia sangat mendukung langkah berbagi yang diinisiasi oleh IKA Stikosa-AWS ini. Menurutnya, melalui festival komunikasi tersebut mahasiswa mendapat pembelajaran serta dapat melihat tantangan dunia komunikasi secara kuat dengan berbagai pengalaman kerja nyata yang dibagikan alumni dalam dunia komunikasi massa.
“Kawan-kawan alumni memiliki pemahaman istimewa karena pengalaman. Tentu jadi hal yang mencerahkan, dengan demikian mahasiswa bisa mendapat referensi kuat. Tentang tantangan dunia komunikasi saat ini dan masa depan,” pungkasnya.
(N/F: Frd/Dok.Pribadi)