actasurya.com – Surabaya (2/5) – Cuaca siang mendung dari arah utara mengiringi datangnya massa buruh dari berbagai perusahaan dan pabrik. Di depan Gedung Grahadi, mereka datang memikul spanduk dan bendera merah untuk menyuarakan aspirasi mereka bersama.
Kedatangan para buruh yang berjumlah ratusan ini disambut hangat oleh Aliansi Mahasiswa Surabaya yang sudah datang lebih dulu. Mereka menyanyikan lagu ‘buruh tani mahasiswa’ secara bersamaan dan saling menyalami satu dengan yang lain. Para buruh serta mahasiswa ini menyampaikan suara-suara orasi politik mereka secara bergantian di sertai sorakan dari anggota buruh lainnya.
Kedatangan mereka juga diwarnai dengan flare berwarna merah yang dinyalakan oleh beberapa pemuda. Massa dari buruh juga langsung merapatkan barisan dengan mahasiswa sebagai bentuk ikatan kuat antara buruh dan mahasiswa. “Semenjak rezim Soeharto hingga Jokowi saat ini semakin menyengsarakan rakyat” ujar korlap aksi ini.
Mereka berseru bahwasanya dalam sejarah perlawanan kaum buruh Indonesia, terutama Pasca runtuhnya Rezim Orba, May Day menjadi momentum persatuan bagi kaum buruh Indonesia dalam upaya membangun alat perjuangan yang diyakini akan mampu membawa perubahan pada kaum buruh dan rakyat Indonesia.
Selaras dengan buruh, para Mahasiswa juga menyampaikan keluh kesah mereka terhadap biaya yang mahal untuk pendidikan di Indonesia. UU yang seharusnya mewadahi hak masyarakat Indonesia saat ini terkikis oleh NEO-Liberalisme. Tidak hanya itu, beberapa karyawan dari Bank Danamon juga ikut bersuara dalam aksi ini menuntut keadilan dari perusahaannya.
“Saat ini oknum liberal di negeri kita sudah menjejali generasi kita dengan sinetron dan lagu-lagu melankolis” seru Agung saat memegang mikrofon dan berdiri diatas truk diesel. Beberapa demonstran terlihat lelah dan duduk di area Taman Apsari sembari beristirahat dan membeli minuman.
Aksi ini berlangsung lancar begitu juga dengan arus lalu lintas yang sedikit dialihkan. Anggota polisi Dan Linmas masih berjaga disekitar Gedung Grahadi hingga Balai Kota. Aksi ini juga diselangi dengan menyanyikan beberapa lagu. Para buruh dan mahasiswa ikut hanyut dalam nyanyian dengan menari dan bersenda gurau. Hingga pukul 16.12, massa sudah mulai bergerak meninggalkan tempat. Beberapa anggota juga masih terlihat melakukan evaluasi. (N/F: Dewid/Aziz)