actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook X (Twitter) Instagram
TRENDING
  • Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital
  • Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha
  • Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional 2024 dengan Pameran dan Orasi Kemanusiaan di Unair
  • Aksi Darurat Demokrasi di Surabaya, Buntut Kontroversi RUU Pilkada
  • Tolak RUU Penyiaran, Koalisi Masyarakat dan Pers di Surabaya Gelar Aksi
  • Laboratorium Jurnalisme di Kampus Wartawan
  • Bangun Kemampuan Berbicara Depan Umum, UKM Surabaya Muda Gelar Pelatihan Public Speaking
  • Jajal Kuliner Khas Pontianak di Kedai Kungfu Kapasan
Facebook X (Twitter) Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»BERITA»Aksi Kamisan Perdana Surabaya
BERITA

Aksi Kamisan Perdana Surabaya

redaksiBy redaksi16 September 2016
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

actasurya.com – Masih banyak kasus pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia. Sebagai contoh kecil yakni kasus Munir, Wiji Thukul, Udin dan yang baru ini Salim kancil. Lemahnya hukum di Indonesia membuat isu HAM sangat mudah dihilangkan.

Menanggapi masalah seserius ini, sekelompok orang mengadakan aksi diam atau yang biasa disebut kamisan. Hanya diam berdiri memakai baju serba hitam dan membawa payung hitam sebagai tanda bahwa masih ada kasus penting yang belum diselesaikan.

Awalnya kamisan dilakukan tahun 2007 berlokasi di Jakarta tepatnya depan istana negara. Seorang ibu bernama Sumarsih yang menuntut keadilan untuk anaknya Wawan, salah satu korban tragedi trisakti.

Aksi diam ini bukan berarti diam dalam arti tidak melakukan apa-apa. Namun diam dalam menuntut sebuah kejelasan dengan cara yang lebih sopan. Dan diam karena masih banyak kasus yang belum terselesaikan oleh negara.

Acara diam ini akan rutin diadakan setiap hari kamis pada pukul 17:00-18:00 WIB didepan gedung pemerintah Grahadi.

Wanita yang tak mau disebut namanya ini berharap untuk kedepan semoga negara tidak lalai dalam menanggapi kasus-kasus HAM. Tak luput juga agar Presiden Republik Indonesia, Jokowi agar tidak lupa akan janji-janjinya yang akan menyelesaikan isu-isu HAM di Indonesia. (N/F: Abi)

grahadi HAM istana negara kamisan
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Instagram

Related Posts

Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital

23 Desember 2024

Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha

6 September 2024

Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional 2024 dengan Pameran dan Orasi Kemanusiaan di Unair

31 Agustus 2024

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.