Actasurya.com-Atas dasar maraknya kekerasan dan pemberedelan Pers Mahasiswa hingga membuat Drop Out mahasiswa yang bermasalah. Badan Pekerja Advokasi PPMI Nasional mengadakan pelatihan Advokasi seluruh Pers Mahasiswa se-Indonesia sebagai wacana dan pengetahuan bagi Persma agar dapat sigap menyikapi kasus atau permasalahan sengketa Pers di lingkungan kampus maupun luar kampus.
Selama tiga hari pelatihan advokasi nasional yang diselenggarakan pada 6-8 Mei 2012 di Balai Pemuda Kasihan Bantul, Jogjakarta. Para peserta yang datang dari berbagai LPM se-Indonesia yang disuguhi beberapa materi dengan pembicara yang kompeten di bidangnya diantaranya, Advokasi Kebebasan Pers oleh Hendrayana dari LBH Pers, Peran Pers Mahasiswa oleh Aguis Sudibyo dari Dewan Pers.
Kemudian, mengenai Kampanye Kasus dan Isu oleh Bambang Muryanto divisi AJI Indonesia dan terakhir mengenai Mengawal Kasus Pers dan Advokasi Jurnalisoleh Mustakim divisi AJI Indonesia. “Misi utama dari kegiatan ini untuk memberi solusi jika Persma tersangkut masalah agar tidak adanya pemberedelan LPM dan Drop Out dengan cara mengadvokasi ke dewan pers agar memberi payung hukum terhadap persma,” ujar Tommy Ketua Badan Pekerja Advokasi Nasional, Sabtu (8/4).
Sementara itu, antusias peserta cukup tinggi saat para pembicara membuka sesi tanya jawab seputar permasalahan yang ada di LPM mereka masing-masing. Hal ini terlihat dengan banyaknya peserta yang mengutarakan masalah yang mereka hadapi. “Dari semua hal permasalahan, dari PPMI Nasional membuat MOU (Master of Understanding) dan mengajukan surat kesepakatan yang meminta perlindungan hukum ke Dewan Pers dan LBH Pers untuk payung hukum persma, ”tambah Tommy.
naskah : Rochmawati | foto : Sulihati