Acta Surya.com – Pasca mundurnya Aristiana P. Rahayu sebagai dosen Stikosa AWS membuat mahasiswa khususnya semester tujuh turut berkomentar. Sebab sebagian mahasiswa menyayangkan atas keputusan tersebut, Kamis (5/1/12).
Salah satunya Rorri Nurmawati. Mahasiswi semester tujuh ini mengungkapkan, semestinya Bu Aris, sapaan akrabnya, tidak seharusnya mengundurkan diri. Sebab kemampuan dia dalam mengajar cukup baik terutama sistem pengajaran Diskas (Diskusi Kelas) yang selalu mengutamakan kontekstual dalam memahami persoalan. Apalagi penerapannya secara santai namun serius, sehingga mahasiswa dapat memahami materi kuliah dengan baik.
Tanggapan berbeda justru diutarakan Novita Rahmawati, mahasiswa angkatan 2008. Menurutnya, mundurnya alumnus Stikosa AWS tersebut lebih disebabkan oleh kurang siapnya dia menjadi dosen. Dapat dikatakan hanya sebagai formalitas semata untuk menghargai Forum Progresif AWS. Yaitu, sebagai jalan untuk mencalonkan diri sebagai ketua Stikosa AWS.
“Sepengetahuan saya dia dari dulu belum berminat menjadi dosen, apalagi menjadi ketua Stikosa-AWS. Alasannya mungkin lebih karena minimnya pengalaman. Bisa jadi itu menjadi faktor dia untuk lebih memilih mundur,” ungkapnya.
Secara terpisah, Helmy Yuniar mahasiswa angkatan 2007 turut menanggapi. Mahasiswa yang juga turut dalam aksi penolakan pelantikan ketua Stikosa AWS itu beranggapan, mundurnya beberapa dosen termasuk Aristiana merupakan sikap yang tepat. Sebab, kondisi kampus yang sudah tidak mempunyai visi, apalagi campur tangan yayasan yang terlampau jauh dalam hal urusan kampus.
Di akhir wawancara, Helmy mengungkapkan kembali faktor mundurnya beberapa dosen tersebut. “Mundurnya dosen disebabkan sistem akademik yang bobrok” tegasnya. N/F : Rama/Tito
2 Komentar
hahahahahaaaaa….
Stikosa pancene kampus lucu. Membiarkan dosen bagus bergegas pergi, membiarkan ketua bonek mancep di singgasana.